Laporan Khusus: Ketika Aparatur Menjadi Penjaga Peradaban Negara
Oleh: Redaksi LintasTimor.id
Suara dari Perbatasan untuk Dunia
Ruang Upacara, Semangat yang Menggema
Selasa, 11 November 2025 —
Di tengah suasana khidmat aula Kementerian Dalam Negeri, ratusan wajah muda berdiri tegak. Mereka adalah 186 Aparatur Sipil Negara (ASN) baru yang resmi bergabung dengan Kemendagri dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).
Pelantikan yang dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian itu bukan sekadar seremoni administratif. Di hadapan para abdi negara yang baru saja disumpah, sang Menteri menyampaikan pesan mendalam tentang ketangguhan dan integritas birokrasi di tengah arus perubahan dunia.
“ASN adalah bagian dari kekuatan inti negara. Tugas mereka bukan hanya menjalankan administrasi, tetapi menjaga keberlangsungan pemerintahan dan keadilan di tengah masyarakat,” ujar Muhammad Tito Karnavian dalam sambutannya.
Pelajaran dari Peradaban Lama
Dalam pidatonya, Tito mengutip pemikiran tokoh Amerika Serikat Ray Dalio tentang ketangguhan negara yang mampu bertahan selama berabad-abad—dari Kekaisaran Romawi hingga Ottoman.
Ketiganya memiliki tiga unsur kunci: militer yang kuat, intelijen yang tangguh, dan aparatur sipil yang efisien serta setia pada nilai-nilai negara.
“Militer menjaga kedaulatan, intelijen menjaga stabilitas, dan ASN menjaga keberlanjutan pemerintahan. Tanpa ketiganya, negara tidak akan kokoh,” kata Tito, dengan nada yang menegaskan pentingnya aparatur sipil sebagai fondasi peradaban modern.
Menjadi Poros Pemerintahan Dalam Negeri
Kementerian Dalam Negeri adalah jantung dari administrasi nasional.
Dari ruang kerjanya, Kemendagri membina 38 gubernur, 98 wali kota, dan 416 bupati, melayani tak kurang dari 285 juta penduduk di seluruh Indonesia.
Sementara BNPP memainkan peran strategis menjaga batas negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada.
Tito berharap ASN baru ini menjadi motor perubahan birokrasi. Mereka diminta membawa etos kerja baru yang berorientasi pada pelayanan publik, bukan kekuasaan.
“Jalankan administrasi pemerintahan secara efektif dan efisien. Berikan kontribusi terbaik sesuai latar keilmuan masing-masing,” pesan Mendagri.
Wajah Baru Pelayan Negara
Dari total 186 ASN yang dilantik:
- 10 orang merupakan formasi umum tahun 2023,
- 6 orang lulusan IPDN tahun 2023,
- 155 orang lulusan IPDN tahun 2024,
- 10 orang lulusan STIN tahun 2024, dan
- 5 orang lulusan STIS tahun 2024.
Mereka datang dari disiplin ilmu yang berbeda, namun disatukan oleh satu sumpah: melayani republik dengan penuh dedikasi dan integritas.
Mereka yang Menjaga Jejak Dokumen Negara
Dalam kesempatan itu, Muhammad Tito Karnavian juga menyerahkan penghargaan kepada 15 pegawai berprestasi di bidang pengarsipan.
Mereka dianggap berjasa dalam menjaga dokumentasi dan membantu penyelesaian sengketa berbasis dokumen, salah satu fondasi penting tata kelola pemerintahan modern.
“Tanpa arsip, kita kehilangan memori negara. Tanpa dokumentasi, hukum kehilangan pijakan. Saya berterima kasih kepada para pegawai yang bekerja dalam senyap, tapi menopang sejarah bangsa,” ujar Tito penuh penghargaan.
Pelayanan Sebagai Jalan Pengabdian
Menjadi ASN bukan sekadar jabatan—melainkan panggilan hidup.
Di tengah dunia yang bergerak cepat, ASN dituntut menjadi teladan integritas, profesionalisme, dan kepedulian.
Pelantikan itu bukan hanya menandai awal karier birokrasi, tapi juga sebuah janji sunyi kepada republik: untuk bekerja dengan jujur, melayani tanpa pamrih, dan menjaga negeri dari dalam.
Tagline:
LINTASTIMOR.ID — Suara dari Perbatasan untuk Dunia
