TIMIKA, |LINTASTIMOR.ID| – Dari deretan rencana pembangunan tahun ini, sekitar 60 proyek di Kabupaten Mimika terpaksa gagal tender. Bukan karena dana tak ada, tapi waktu yang tak lagi bersahabat.
Kepala Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (LPBJ) Kabupaten Mimika, Bambang Wijiwijaksono, menuturkan bahwa faktor utama kegagalan tender adalah keterbatasan waktu pelaksanaan yang tidak memungkinkan proyek rampung hingga akhir tahun.
“Ketika waktu pengerjaan tidak lagi realistis, kami sarankan agar PPK di OPD membatalkan paket tersebut. Lebih baik mundur dengan rencana matang, daripada memaksa dan gagal di tengah jalan,” ujar Bambang lembut di ruang kerjanya, Selasa (4/11/2025).
Fenomena ini tak hanya menyentuh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), tetapi juga merembet ke Dinas Kesehatan dan sejumlah OPD lainnya. Hujan yang datang lebih sering dari biasanya turut memperlambat ritme pekerjaan.
“Tender paling banyak di PUPR, dan memang situasinya cukup berat tahun ini. Banyak pekerjaan yang akhirnya tertunda,” tambah Bambang, dengan nada pasrah namun tetap optimis.
Kini, sebagian besar kegiatan yang tengah berjalan hanyalah jasa konsultan—sebuah upaya menyiapkan fondasi untuk proyek tahun depan.
“Perencanaan itu sebaiknya dimulai sekarang. Jangan menunggu waktu sempit. Dengan persiapan matang, kita bisa mulai tender dini agar semua berjalan lebih efisien,” pesannya menutup percakapan.
Dari kegagalan tender tahun ini, Mimika belajar satu hal: pembangunan bukan sekadar soal anggaran dan desain, tapi tentang bagaimana waktu dan rencana bersatu dalam kerja yang penuh perhitungan dan kebijaksanaan.
