TIMIKA, [LINTASTIMOR.ID] —
Dari hati yang ingin mendengar denyut nadi warganya, Distrik Wania melahirkan sebuah terobosan. Sebuah sistem digital yang bukan sekadar alat, tetapi jembatan kasih antara pemerintah dan masyarakat: Kanal Warga Elektronik Navigasi Informasi Administrasi, atau disingkat KAWE NIA.
Adalah Merlyn Temorubun, S.STP, Kepala Distrik Wania, yang merangkai gagasan ini dengan cinta dan kecemasan yang tumbuh setiap kali mendengar keluh warga.
“Kami mendengar suara-suara lelah warga. Ada yang datang ke kantor distrik, tapi pintu sudah tertutup. Ada yang bolak-balik dari RT ke kelurahan, hanya untuk mengurus secarik dokumen. Terlalu banyak pintu, terlalu banyak waktu yang terbuang,” tutur Merlyn lirih, Senin (5/8/2025).
KAWE NIA dirancang sebagai sistem pelayanan berbasis data yang terhubung mulai dari tingkat RT, kelurahan, hingga distrik. Layanannya beroperasi 24 jam tanpa jeda—sebuah janji untuk selalu hadir, bahkan saat malam telah larut.
“Melalui KAWE NIA, data warga kami sinkronkan dari bawah ke atas. Khususnya data warga kurang mampu. Kami juga siapkan tandatangan digital dari kepala distrik dan kepala kelurahan, agar proses tak lagi memakan waktu dan tenaga,” jelas Merlyn.
Saat ini, Distrik Wania sedang menyusun kerangka sistem. Pemetaan kebutuhan warga sedang dikaji: surat apa yang paling sering diurus, dokumen mana yang paling menyulitkan, dan jalan pintas mana yang bisa dibuka lewat teknologi.
Namun, impian ini masih menunggu uluran anggaran dari Pemerintah Kabupaten Mimika. Server dan pelatihan petugas call service menjadi kebutuhan mendesak.
“Kami berharap, ada kebijakan hati dari pimpinan daerah. Dengan sedikit dukungan, KAWE NIA bisa kami sempurnakan. Bila anggaran disetujui, dua minggu dari sekarang kami siap meluncurkannya,” pungkas
