TIMIKA |LINTASTIMOR.ID)-
Dinas Sosial Kabupaten Mimika mengelar sosialisasi pengelolaan data tunggal sosial ekonomi nasional (DTSEN) dan tata cara proses usulan data serta verifikasi dan validasi DTSEN pada aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial-Next Generatin (SIKS-NG) di Hall Room Hotel Swiss Belinn, Rabu (2/7/2025)
Kegiatan sosialisasi tersebut dibuka secara resmi oleh Petrus Yumte Pj Sekretaris Daerah (Setda) Mimika. Hadirpula para perwakilan dari setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Pendaping sosial PKH, dan petugas operator data.
Petrus saat membacakan sambutan Bupati Mimika mengatakan, program presiden Prabowo dalam memutuskan mata rantai kemiskinan, dan angka putus sekolah, maka di terbitkanlah DTSEN, agar seluruh data kementerian dapat diakses dalam satu data tunggal
“Data selalu saja menjadi polemik,maka dengan itu Pemerintah melakukan modifikasi data, menjadi data tunggal kementerian sosial ekonomi nasional, sehingga bila mau mengurus orang miskin, semua bisa diakses didalam DTSEN,”ujar Petrus
Tujuan dari ini, agar Indonsia bisa menjadi lebih baik kedepan, untuk itu kata Petrus, semua OPD terkait wajib hadir mengikuti sosialisasi ini, pasalnya sering terjadi ketidak samaan data bantuan sosial, di Kantor Pos dan data Dinas Sosial, dampknya data tidak akurat, menimbulkam komplain dari masyarakat.
Padahal belasan miliar dana telah dikuncurkan kementerian Sosias untuk Papua, salah satunya seperti Program Keluarga Harapan (PKH), namun kendala yang dihadapi hanyalah data yang tidak valid
“Untuk itu kita harus melakukan perbaikan data,yang dimulai dari tingkat kelurahan, maka saya tekankan,mari bergandengan tangan, perbaiki data kita,”ucap Petrus
Sementara itu, Velia Mokodompit Ketua Panitia mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian penting dalam upaya bersama mewujudkan tata kelola data yang akurat, mutakhir, dan dapat dipertanggungjawabkan, khususnya dalam konteks pengentasan kemiskinan ekstrem yang menjadi prioritas nasional.
Lanjutnya, DTSEN merupakan instrumen vital dalam menentukan sasaran program-program perlindungan sosial seperti bantuan pangan, bansos reguler, dan intervensi lainnya. oleh karena itu, keakuratan dan ketepatan data menjadi kunci utama keberhasilan program.
“Melalui sosialisasi ini, kita semua dituntut untuk memahami secara menyeluruh bagaimana mekanisme pengusulan, verifikasi, validasi, hingga pemanfaatan data dalam aplikasi sistem informasi kesejahteraan sosial next-generation. aplikasi ini dirancang untuk mempermudah pengelolaan data kesejahteraan sosial secara digital, transparan, dan terintegrasi dengan sistem nasional.”pungkasnya.(
