TIMIKA, [LINTASTIMOR.ID]
Di tengah denyut kehidupan Distrik Wania yang terus bergerak, ada satu luka sunyi yang menyelinap di balik data: bantuan sosial yang salah sasaran. Banyak warga yang layak disentuh tangan negara justru terabaikan, sementara yang tak berhak malah menerima uluran itu. Sebuah ironi yang tak bisa lagi didiamkan.
“Ini bukan sekadar angka, ini soal keadilan. Ketika data tak lagi berpihak pada yang lemah, maka negara pun kehilangan arah belas kasihnya,” ujar Merlyn Temorubun, S.STP, Kepala Distrik Wania, dengan nada yang lembut namun tegas, Kamis (7/8/2025).
Sebagai respon, ia meluncurkan satu langkah strategis: menunjuk operator lokal di setiap kampung dan kelurahan untuk memperbaiki data penerima bantuan di Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG).
Para operator ini bukan orang asing—mereka adalah bagian dari masyarakat itu sendiri, dipilih melalui musyawarah bersama para lurah dan kepala kampung. Mereka memahami denyut warga, menghafal wajah-wajah yang diam-diam bertahan hidup dalam senyap.
“Mereka tahu siapa yang lapar namun diam, siapa yang kuat namun pura-pura lemah. Maka biarlah data lahir dari mata dan hati yang benar-benar melihat,” lanjut Merlyn.
Langkah ini menjadi jawaban atas keprihatinan para pemimpin kampung dan kelurahan, yang selama ini kehilangan kendali atas validitas data di wilayah mereka. Dengan kehadiran operator lokal, pemerintah tak lagi hanya membaca angka, tapi mulai membaca manusia.
Data yang telah diperbarui akan diverifikasi oleh Dinas Sosial (Dinsos) Mimika. Proses ini ditargetkan selesai dalam waktu tiga bulan, dan menjadi fondasi baru dalam menyusun skema bantuan sosial yang lebih adil.
“Kami yakin, bila cinta pada rakyat itu nyata, maka ia harus hadir dalam bentuk yang paling sederhana: bantuan yang sampai pada yang benar-benar membutuhkan,” ucap Merlyn, menutup dengan harapan.
Kini, Wania bergerak. Bukan hanya memperbaiki data, tapi juga memulihkan rasa percaya masyarakat terhadap negara. Sebab di antara angka dan sistem, yang tak boleh hilang adalah nurani.
