TIMIKA |LINTASTIMOR.ID) —
Kesiapsiagaan di Mimika kini bergerak dari slogan menjadi kesadaran yang dihidupi. Di balik ancaman alam yang kerap datang tanpa aba-aba, Tim Reaksi Cepat (TRC) terus ditempa sebagai garda terdepan penanggulangan bencana.
Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Mimika, Inonsius Yoga Pribadi, menegaskan arah besar yang sedang ditempuh Pemkab.
“Kita harus meningkatkan kemampuan TRC dalam merespons secara cepat dan efektif. Pengembangan kapasitas TRC menjadi prioritas utama,”
— Inonsius Yoga Pribadi, Staf Ahli Bupati Mimika
Yoga tak menutupi bahwa masih ada simpul persoalan: pendanaan yang belum stabil, sarana prasarana yang terbatas, kualitas personel yang harus terus diasah, dan koordinasi lintas sektor yang masih perlu dipadatkan. Namun, semangat kolaborasi membuat optimisme tetap terjaga.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Mimika, Aser Kornelis Korwa, menambahkan fondasi penting dari kerja TRC: ketepatan membaca situasi.
“Data yang akurat sangat penting untuk membantu pimpinan dalam mengambil keputusan yang tepat dan efektif,”
— Aser Kornelis Korwa, Kabid Pencegahan & Kesiapsiagaan BPBD Mimika
Bagi Korwa, TRC bukan semata tim yang bergerak cepat, tetapi mata pertama yang melihat kerusakan, telinga pertama yang mendengar kepanikan warga, dan tangan pertama yang menyentuh korban.
TRC Mimika sendiri merupakan gabungan lintas sektor—OPD, instansi teknis, organisasi profesi, hingga relawan—yang disatukan oleh komitmen yang sama: menghadirkan respons yang cepat, tepat, dan manusiawi.
Dengan memprioritaskan penguatan TRC, Pemkab Mimika sedang merajut keyakinan baru. Bahwa keselamatan warganya bukanlah agenda tambahan, melainkan inti dari pelayanan.
Di Mimika, kesiapsiagaan tak lagi sekadar wacana. Ia sedang dibangun pelan-pelan, dari ruang rapat hingga medan bencana. Dari pelatihan kecil hingga keputusan besar. Semua agar ketika alam berbicara paling keras, TRC hadir dengan ketenangan, ketepatan, dan keberanian yang sudah dipersiapkan.
















