MIMIKA | LINTASTIMOR.ID) – Pagi yang hangat di Pasar Sentral Timika berubah menjadi ruang kebersamaan. Di tengah hiruk-pikuk kehidupan pasar, Tentara Nasional Indonesia (TNI) hadir bukan dengan senjata, melainkan dengan sapu, karung sampah, dan tekad kebersamaan. Semua demi merayakan 80 tahun perjalanan pengabdian TNI kepada bangsa.
Dipimpin langsung Komandan Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Kolonel Pnb Asri Efendi Rangkuti, para prajurit melangkah mantap. Mereka menyatu dengan masyarakat, menyapu debu, memungut sampah, dan mencabut rumput liar—membiarkan kebersihan menjadi bahasa cinta yang menghubungkan TNI dengan rakyatnya.
“Kegiatan ini bukan sekadar seremonial HUT TNI, tetapi wujud nyata bahwa kami hadir, hidup, dan bernafas bersama rakyat. TNI ada di sini untuk membangun, membersihkan, dan merawat kebersamaan,” ujar Danlanud Yohanis Kapiyau dengan nada penuh ketegasan sekaligus kehangatan.
Sebelum karya bakti dimulai, Mayor Pnb Chaerul Dinata, Kepala Dinas Operasi Lanud YKU, mengingatkan pentingnya merawat lingkungan sebagai bagian dari menjaga martabat bersama. Apel pagi menjadi ruang refleksi: bahwa tugas seorang prajurit tak hanya di medan tempur, tetapi juga di lorong-lorong pasar tempat rakyat menggantungkan hidupnya.
Kegiatan ini juga melibatkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika, memperkuat simpul sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat. Pemandangan sederhana, namun sarat makna: seragam hijau dan biru TNI berpadu dengan pakaian masyarakat, bersama-sama mengangkat sampah dan menata lingkungan.
Mengusung tema “TNI Prima – TNI Rakyat – Indonesia Maju”, karya bakti ini menjadi cermin komitmen bahwa TNI tak pernah jauh dari denyut nadi rakyat. Bahwa di usia ke-80, TNI tetap memilih jalan pengabdian yang sederhana namun membekas—membersihkan pasar, sekaligus membersihkan sekat antara rakyat dan tentaranya.
Multilingual Version
Indonesia:
TNI bukan hanya tentang menjaga kedaulatan, tetapi juga tentang merawat kehidupan sehari-hari. Di Pasar Sentral Timika, kebersamaan itu terasa nyata.
English:
The Indonesian National Armed Forces are not only guardians of sovereignty but also caretakers of everyday life. At Timika Central Market, unity was vividly alive.
Papua:
TNI ijo tra jaga negara saja, tapi dong jaga torang pung hidup sehari-hari. Di Pasar Sentral Timika, rasa sama-sama itu tra bisa hilang.
Timor Leste (Tetum):
TNI la’os de’it atu proteje soberania, maibé mos atu cuida moris loron-loron. Iha Pasar Sentral Timika, solidariedade ne’e hetan forma real.
✨ Lintastimor.id – Menyuarakan Kebenaran dari Perbatasan Untuk Dunia ✨
