Scroll untuk baca artikel
Bupati  mimika
Example 728x250
Kabupaten MappiKabupaten MimikaNasional

Timbang Jujur, Rasa Aman di Pasar Sentral

16
×

Timbang Jujur, Rasa Aman di Pasar Sentral

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kolaborasi dua dinas di Mimika membuka babak baru bagi transparansi dan keamanan pangan—menghadirkan keseimbangan antara timbangan, kejujuran, dan rasa aman di meja masyarakat.

TIMIKA, [LINTASTIMOR.ID] — Pagi itu, aroma daging babi segar menyeruak di antara lorong-lorong Pasar Sentral Timika. Suara pedagang yang saling bersahutan berpadu dengan dengung timbangan digital yang mulai menggantikan “perkiraan mata” lama. Di lapak-lapak berubin basah, selembar stiker kecil bertuliskan “Telah Ditera – Disperindag Mimika” kini menjadi simbol keadilan sederhana: antara harga dan berat yang seimbang.

Example 300x600

Langkah ini bukan sekadar soal angka di timbangan. Ia adalah gerakan kecil menuju kejujuran dalam ekonomi rakyat, diprakarsai oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Kabupaten Mimika.

Mereka menyebutnya: “Gerakan Wajib Timbang” — aturan baru bagi seluruh pedagang daging babi di Pasar Sentral Timika, yang mulai disosialisasikan pada Senin, 21 Oktober 2025.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap potong daging yang dibeli masyarakat adalah hasil dari transaksi yang adil dan jujur,”
Petrus Pali Ambaa, ST, MT, Kepala Disperindag Mimika.

Dari “Potongan Mata” ke Ukuran Nyata

Selama bertahun-tahun, banyak warga Mimika membeli daging babi dengan cara lama: menaksir. Satu potong besar dibanderol sekian ratus ribu, tanpa timbangan, tanpa ukuran pasti. Ada rasa percaya di antara penjual dan pembeli — tapi juga ruang bagi kecurigaan.

Keluhan mulai berdatangan. Beberapa warga merasa “potongan besar” kadang tak sebanding dengan harga yang dibayar. Dari sinilah Disperindag memulai langkah korektif: memperkenalkan sistem timbang wajib, lengkap dengan tera resmi dari Seksi Metrologi Legal.

“Kami menyediakan layanan tera gratis. Timbangan yang sudah ditera akan diberi tanda khusus. Dengan begitu, baik penjual maupun pembeli dapat merasa terlindungi,”
ujar Petrus Pali Ambaa, lembut namun tegas.

Di kantornya yang tak jauh dari pasar, mesin tera milik pemerintah bekerja nyaris tanpa henti dalam dua minggu terakhir. Timbangan-timbangan baru datang dari berbagai lapak — beberapa masih berdebu, beberapa milik lama yang tak lagi akurat.

Keadilan di Atas Meja Daging

Juliani, ST, MT, Plt Kepala Seksi Metrologi Disperindag Mimika, tampak sumringah ketika menunjukkan salah satu timbangan yang baru selesai ditera. Ia percaya, kebijakan kecil ini punya dampak besar.

“Dengan timbangan, 1 kilogram daging babi di Timika akan sama nilainya dengan 1 kilogram di tempat lain,”
ujarnya, menegaskan pentingnya keseragaman ukuran dalam membangun kepercayaan publik.

Tak hanya urusan berat, tapi juga soal martabat. Dalam setiap transaksi yang jujur, ada rasa hormat — baik kepada konsumen maupun kepada pelaku usaha.

Dari Kandang ke Pasar: Menjaga yang Aman

Di sisi lain, Disnak Keswan Mimika bergerak di jalur berbeda namun seirama: memastikan setiap daging yang dijual bukan hanya “tepat timbang”, tapi juga “aman santap”.

Plt Kepala Bidang Kesehatan Hewan, drh. Yetty Herviyanti Taramen, berbicara dengan nada penuh tanggung jawab.

“Kami rutin memeriksa kesehatan hewan sebelum dan sesudah pemotongan. Daging yang dijual harus benar-benar sehat dan layak konsumsi,”
katanya dengan senyum tenang, sembari menatap berkas hasil uji laboratorium sederhana.

Pemeriksaan itu kini menjadi rutinitas di Rumah Potong Hewan Timika. Di sanalah setiap babi diperiksa kesehatannya, demi memastikan tidak ada penyakit yang menular ke manusia.

Langkah Kecil, Dampak Besar

Program ini tidak hanya menata ulang cara jual beli, tetapi juga membuka ruang kolaborasi antardinas — sesuatu yang jarang terjadi di birokrasi daerah. Disnak Keswan bahkan berencana memfasilitasi penyediaan timbangan secara bertahap bagi pedagang kecil, agar tidak ada yang tertinggal.

Dari balik tumpukan daging, seorang pedagang paruh baya, Mama Rani, tersenyum sambil menatap timbangan digitalnya yang baru.

“Dulu kami timbang pakai mata, sekarang pakai alat. Lebih jelas, lebih tenang. Pembeli juga percaya,”
katanya sambil menata potongan daging babi di atas talenan.

Menimbang Kejujuran, Mengukur Kepercayaan

Di Timika, cerita tentang timbangan kini bukan lagi kisah administratif, melainkan kisah tentang kesetaraan — tentang bagaimana satu kilogram keadilan bisa dimulai dari pasar tradisional.

Ketika timbangan bergerak dan angka berhenti di layar digital, masyarakat tahu: bukan hanya daging yang mereka beli, tapi juga rasa aman, rasa percaya, dan harapan baru bahwa pasar rakyat bisa modern tanpa kehilangan kehangatan.


 


 

Example 300250