Scroll untuk baca artikel
Bupati  mimika
Example 728x250
BeritaNasionalPolkam

Suara Aksara di Hati Papua: Merawat Identitas, Merajut Masa Depan

18
×

Suara Aksara di Hati Papua: Merawat Identitas, Merajut Masa Depan

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

TIMIKA |LINTASTIMOR.ID)– Di tengah derasnya arus global, Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) menyalakan obor literasi. Sebuah perhelatan akbar Bulan Bahasa menggelora, mengajak setiap anak Papua untuk tidak sekadar berbahasa, tetapi merajut identitas dan menuliskan masa depannya sendiri dalam lembaran peradaban.

“Bahasa adalah nafas kebudayaan. Dalam setiap aksara yang ditorehkan, dalam setiap syair yang dilantunkan, terdapat jiwa sebuah bangsa yang berdialog dengan zaman. Melalui Bulan Bahasa ini, kami bukan hanya mengajak anak-anak untuk berlomba, tetapi untuk menyelami jati diri mereka, merawat warisan leluhur, dan dengan percaya diri menyambut dunia,”

Example 300x600

— Dewa Komang Tri Mahayana, Kepala UPT Bahasa SATP —

Oktober 2025 menjadi saksi semaraknya Gelaran Lomba Bulan Bahasa di Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP), sebuah kolaborasi sinergis dengan PT Freeport Indonesia. Dengan mengusung tema puitis “Menjaga Identitas dalam Ragam Bahasa: Merawat Budaya dalam Arus Dunia”, acara ini bagai oase yang menyegarkan, menanamkan benih kecintaan pada bahasa dan budaya Indonesia sejak dini.

Dibuka dengan proses seleksi yang demokratis di setiap kelas, festival bahasa ini menjaring bakat terbaik dari setiap fase pendidikan. Dari puisi yang menyentuh kalbu di Fase A, hingga debat yang memantik nalar kritis di Fase D, setiap perlombaan dirancang sebagai kanvas bagi para taruna untuk menuangkan gagasan dan kreativitas.

“Ini adalah ikhtiar kami untuk menciptakan atmosfer kecintaan yang membahana. Kami ingin anak-anak hidup dalam ekosistem yang menghidupkan kata, merayakan pikiran, dan memuliakan budaya mereka sendiri. Ini adalah persiapan menuju puncak perayaan di mana bahasa bukan lagi soal benar atau salah, melainkan tentang jiwa dan identitas,”

— Dewa Komang Tri Mahayana —

Rangkaian lomba disusun secara apik, menyesuaikan dengan jenjang perkembangan peserta didik:

· Fase A (Kelas 1-2): Puisi, Mengeja, Solo Vokal, Sinonim & Antonim – Menyemai benih kecintaan berbahasa.
· Fase B (Kelas 3-4): Tutur Cerita, Puisi, Spelling Bee – Memupuk keberanian berekspresi.
· Fase C (Kelas 5-6): Cipta Puisi, Menulis Cerpen, Translation Contest, Solo Vokal – Mengasah daya kreasi dan apresiasi.
· Fase D (Kelas 7-9): Menulis Cerpen, Pidato, Solo Vokal, Debat, Translation Contest – Melatih ketajaman analisis dan argumentasi.
· Lomba Umum (Kelas 1-9): Sinonim-Antonim dan Paduan Suara – Merajut kebersamaan dalam keragaman.

Tidak berhenti pada kompetisi, semangat literasi juga diwujudkan melalui program “Sahabat Pena”, jembatan persahabatan yang menyambung asa dan cerita antara murid SATP dan siswa YPJ Tembagapura.

“Visi kami jelas: membentuk institusi pendidikan yang unggul, tanggap, dan inovatif. Melalui Bulan Bahasa, kami mematrikan nilai-nilai itu. Kami ingin melahirkan generasi yang tidak hanya mahir secara akademis, tetapi juga kritis, analitis, kreatif, dan berintegritas—generasi yang cerdas berbahasa sekaligus berbudi pekerti luhur, sesuai nilai kebenaran, kebajikan, dan iman,”

— Sonianto Kuddi, Kepala Sekolah SATP —

Pada puncaknya, para pemenang terpilih akan mempersembahkan karyanya, mengubah panggung menjadi ruang dialog di mana identitas ditemukan, budaya dirayakan, dan masa depan dituliskan dalam bahasa yang penuh makna. Sebuah bukti bahwa dari perbatasan, bersuaralah anak-anak Papua untuk Indonesia dan dunia.

Tagline: Lintastimor.id | Suara dari Perbatasan untuk Dunia

Example 300250