JAKARTA |LINTASTIMOR.ID)-Di sebuah studio sederhana yang menyimpan gema mimpi, Piche Kota kembali menata langkah musiknya. Single keduanya tengah digarap, dan kali ini, ia ditemani sahabat sekaligus ikon musik NTT, Andmesh Kamaleng. Dari balik dinding Kamaleng Music, harmoni baru lahir—pertemuan antara nada, doa, dan jejak perbatasan.
Momen pertemuan dua musisi muda asal NTT ini seolah menjadi jawaban bagi kerinduan pendengar. Keduanya terlihat serius di studio, menyusun lirik dan melodi dengan penuh penghayatan, seakan musik bukan sekadar hiburan, melainkan sebuah persembahan.
“Setiap lagu bagi saya adalah doa yang diperdengarkan. Dan saat saya bersama Andmesh, saya merasa sedang membangun jembatan dari kampung halaman ke hati pendengar di mana pun berada,” ungkap Piche Kota penuh semangat.
Andmesh menambahkan, keterlibatannya bukan sekadar kolaborasi teknis. “Piche punya warna suara yang lahir dari tanah, dari perbatasan. Itu sesuatu yang otentik. Saya ingin membantu agar suara ini bisa melangkah lebih jauh, sampai ke panggung nasional,” tutur Andmesh.
Single kedua ini diyakini akan menjadi penanda perjalanan baru Piche Kota. Dari panggung-panggung kafe hingga ke studio rekaman bersama Andmesh, ia terus meneguhkan diri sebagai suara muda perbatasan yang kini siap menggema lebih luas.
Perjalanan musik Piche Kota belumlah panjang, namun setiap langkahnya terasa berarti. Kini, bersama Andmesh Kamaleng, ia sedang menulis bab baru yang lebih berani. Di balik setiap nada, ada doa yang tak putus; di balik setiap lirik, ada jejak perbatasan yang ia bawa dengan bangga. Jika single pertama membuatnya dikenal, maka single kedua ini diyakini akan meneguhkan dirinya—bukan lagi sekadar penglaris kafe, melainkan suara dari timur yang sedang menyalakan cahaya di panggung musik Indonesia.