NABIRE [LINTASTIMOR.ID] – Di tengah hiruk pikuk Nabire yang selalu berdenyut, sebuah simfoni kemanusiaan mengalun syahdu. Aula Makodim 1705/Nabire, pada Minggu, 21 September 2025, bukan sekadar ruang pertemuan, melainkan panggung kebaikan tempat Korem 173/PVB merajut asa, menebar kepedulian, dan mempererat ikatan batin dengan masyarakat. Rangkaian bakti sosial—mulai dari donor darah yang menyelamatkan jiwa, pengobatan gratis yang menyehatkan raga, hingga pembagian sembako yang meringankan beban—menjadi penanda istimewa menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Tentara Nasional Indonesia, sebuah perayaan yang tak hanya tentang usia, namun juga tentang dedikasi tanpa henti.
Kehadiran Brigjen TNI Frits W.R. Pelamonia, Danrem 173/PVB, bersama Ketua Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) Koorcab Rem 173 Ny. Jeni Frits W.R. Pelamonia, bukan sekadar formalitas. Ini adalah manifestasi nyata dari jiwa kepemimpinan yang merangkul, sebuah jembatan kokoh yang menghubungkan kekuatan militer dengan kehangatan hati rakyat. Di setiap sapaan, di setiap senyum, terpancar komitmen tak tergoyahkan untuk berdiri di sisi masyarakat, memperkuat kemanunggalan yang telah lama menjadi denyut nadi pengabdian prajurit di setiap jengkal Nusantara.
Sejak pagi, Aula Makodim telah dipenuhi semangat gotong royong. Para prajurit TNI, anggota Persit KCK, keluarga besar tentara, hingga masyarakat umum, berbaris dengan sukarela, menanti giliran untuk mendonorkan darah mereka. Setiap tetes darah yang terkumpul, disalurkan melalui Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Nabire, adalah janji kehidupan yang dipersembahkan bagi mereka yang membutuhkan. Tak jauh dari sana, tenda-tenda pengobatan gratis menjadi oase kesehatan. Pemeriksaan umum, cek tekanan darah, konsultasi medis, hingga distribusi obat-obatan dasar, disambut antusiasme tinggi. Wajah-wajah lega terlihat jelas, seolah beban kesehatan yang selama ini membebani, kini sedikit terangkat.
Di sudut lain, tumpukan paket sembako menjadi simbol nyata uluran tangan. Setiap karung beras, setiap botol minyak, adalah harapan yang disalurkan kepada mereka yang paling membutuhkan. Ini bukan sekadar bantuan materi, melainkan pesan bahwa mereka tidak sendiri, bahwa ada perhatian tulus yang menyertai langkah mereka.
Seorang ibu paruh baya, dengan mata berkaca-kaca setelah menerima paket sembako, berucap lirih, namun penuh makna:
“Kami tidak pernah menyangka akan mendapat perhatian sebesar ini. TNI bukan hanya menjaga keamanan, tapi juga hadir di saat kami kesulitan. Ini lebih dari sekadar bantuan, ini adalah bukti bahwa kami, rakyat kecil, tidak dilupakan. Terima kasih, Bapak-bapak TNI.”
Kata-kata itu mengalir jujur dari lubuk hati, menjadi cerminan rasa syukur yang mendalam.
Melalui serangkaian kegiatan ini, Korem 173/PVB tidak hanya merayakan usia ke-80 TNI dengan penuh syukur, namun lebih dari itu, meneguhkan kembali esensi keberadaan Tentara Nasional Indonesia. Seperti yang sering diungkapkan oleh Brigjen TNI Frits W.R. Pelamonia:
“HUT ke-80 TNI adalah momentum untuk merefleksikan kembali janji suci kami kepada Ibu Pertiwi.
Kami hadir di Nabire, di tengah masyarakat, bukan hanya sebagai penjaga kedaulatan, tetapi juga sebagai saudara, sebagai bagian tak terpisahkan dari denyut kehidupan bangsa ini. Kemanunggalan TNI-Rakyat adalah kekuatan sejati yang tak tergoyahkan, fondasi kokoh bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.”
Dengan setiap tetes darah yang didonorkan, setiap senyum yang terukir dari layanan kesehatan, dan setiap beban yang terangkat dari paket sembako, Korem 173/PVB mengukir jejak kepedulian yang tak terhapuskan. Inilah wajah TNI, tentara rakyat, pejuang sejati, nasionalis yang teguh, dan profesional yang berdedikasi, yang senantiasa hadir untuk memberikan manfaat, menjaga keutuhan, dan merajut harmoni di setiap sudut negeri.
