SEMARANG, [LINTASTIMOR.ID] – Dalam sejuknya udara malam Kota Semarang, rombongan atlet muda dari Nusa Tenggara Timur berdiri tegak di depan tulisan raksasa bercahaya merah putih bertuliskan Semarang. Cahaya itu memantul di mata mereka—mata yang menyimpan semangat, keyakinan, dan doa. Mereka datang bukan sekadar bertanding, melainkan membawa nama daerahnya dengan penuh kebanggaan.
Kontingen Sentra Pembinaan Olahragawan Berbakat Nasional (SPOBNAS) NTT resmi tiba di Semarang untuk mengikuti Kejurnas SPOBNAS 2025 yang akan digelar pada 17–19 Oktober 2025. Tahun ini, NTT menurunkan atlet dari dua cabang olahraga unggulan: atletik dan taekwondo.
Untuk cabang atletik, NTT mengirim empat atlet dan satu pelatih yang akan berlaga di GOR Tri Lomba Juang, arena yang dikenal melahirkan banyak juara nasional.
Sementara dari cabang taekwondo, terdapat lima atlet dan satu pelatih yang akan bertanding di GOR Jatidiri, Semarang.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga NTT, yang turut melepas dan mendampingi kontingen, menyampaikan pesan haru dan membakar semangat.
“Kami tidak menuntut medali, tapi kami ingin melihat semangat juang yang tidak padam. Bawa nama NTT dengan hati, dan biarlah kerja keras kalian yang bicara,” ujarnya lembut namun tegas.
Malam itu, sebelum memasuki arena perjuangan, mereka berdiri saling berdekapan di depan cahaya “Semarang”. Seakan setiap huruf merah itu menjadi simbol tekad untuk menorehkan sejarah baru.
Dari Timur Indonesia, para putra-putri terbaik ini datang membawa harapan: bahwa dari perbatasan dan kepulauan jauh, NTT bisa bersuara lantang di panggung olahraga nasional.
“Kami akan berjuang sepenuh hati. Ini bukan sekadar pertandingan, ini panggilan jiwa,” ujar salah satu atlet muda dengan mata berbinar.
Kisah mereka bukan hanya tentang kecepatan atau ketepatan tendangan, tapi tentang keberanian untuk berdiri sejajar dengan para juara dari seluruh Indonesia.
Semangat berjuang, harumkan nama NTT!
