Di balik dinamika birokrasi Mimika, satu kursi strategis masih menggantung nasibnya—jabatan Inspektorat yang gagal memenuhi syarat seleksi.
Laporan Khusus LINTASTIMOR.ID | TIMIKA|
Langit pagi di Pusat Pemerintahan Mimika, Senin (10/11/2025), tampak cerah ketika Bupati Johannes Rettob berdiri di hadapan barisan ASN. Dengan suara tenang namun tegas, ia mengumumkan hasil seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama yang telah lama dinantikan.
“Dari dua belas jabatan yang dibuka, hanya sebelas yang dapat kami umumkan tiga besar calon terpilihnya. Untuk jabatan Inspektorat, seleksi ulang akan segera dilaksanakan,” ujar Johannes, disambut riuh tepuk tangan barisan aparatur yang hadir di apel gabungan.
Pernyataan itu mengakhiri teka-teki panjang proses seleksi yang digelar berbulan-bulan. Dari 12 posisi penting di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mimika, sebelas di antaranya telah dinyatakan lolos dan siap menunggu pelantikan resmi. Sementara satu posisi—yang justru dianggap paling krusial, yakni Inspektorat—belum menemukan pemimpinnya.
Kursi yang Masih Kosong
Inspektorat adalah jantung pengawasan pemerintahan. Di sanalah denyut integritas dan akuntabilitas daerah diuji. Namun kali ini, jabatan tersebut harus menempuh seleksi ulang setelah tidak ada kandidat yang memenuhi seluruh kriteria kelulusan.
Bupati Rettob menegaskan bahwa tahapan seleksi ulang akan digelar dalam waktu dekat. “Kami ingin memastikan bahwa siapa pun yang menduduki jabatan ini benar-benar memiliki kapasitas dan integritas tinggi. Tidak bisa asal isi,” tegasnya.
Menyongsong Pelantikan
Sementara itu, sebelas jabatan lain—mulai dari Dinas Perhubungan, Perindustrian dan Perdagangan, hingga Dinas Sosial—telah menyelesaikan seluruh tahap seleksi dan siap dilantik. Proses pelantikan diperkirakan akan dilakukan dalam waktu dekat setelah seluruh berkas administrasi dinyatakan lengkap.
“Pelantikan bagi sebelas pejabat yang lolos sudah kami rencanakan dan akan segera dilaksanakan,” ujar Johannes, dengan nada optimis.
Langkah itu menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah memperkuat struktur birokrasi yang bersih, profesional, dan berorientasi pada pelayanan publik.
Evaluasi Pejabat Lama
Tak berhenti di situ, Bupati Mimika juga mengumumkan rencana evaluasi menyeluruh terhadap pejabat yang telah menduduki jabatan lebih dari lima tahun. Evaluasi ini akan dilaksanakan pada 18 November mendatang.
“Pejabat yang telah menjabat lebih dari lima tahun akan kami evaluasi. Sementara yang kurang dari lima tahun akan menjalani uji kesesuaian jabatan atau job fit. Jika hasilnya tidak sesuai, maka jabatan tersebut akan dikosongkan dan dilelang kembali,” jelasnya.
Mencari Figur yang Tepat
Bagi Mimika, proses seleksi ini bukan sekadar rotasi jabatan, melainkan upaya membangun pondasi pemerintahan yang kredibel. Di tengah tantangan pembangunan yang semakin kompleks, Bupati Johannes Rettob tampak berkomitmen menjaga kualitas birokrasi agar tetap adaptif, jujur, dan berorientasi pada pelayanan masyarakat.
Ketika satu kursi masih menunggu takdir, sebelas kursi lainnya bersiap menanggung amanah. Dan seperti yang diyakini banyak pihak di Mimika, jabatan bukan sekadar pangkat—melainkan ruang pengabdian yang harus diisi dengan tanggung jawab dan hati nurani.
















