ATAMBUA | LINTASTIMOR.ID)– Kepala SDI Nufuak, Regina Depaula Saka, S.Pd mengatakan,
Hari Pendidikan Nasional 2025 menyingsing, membawa serta resonansi tema yang agung: “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.”
Sebagai nahkoda pendidikan di SDI Nufuak, Kelurahan Fatukbot, Kecamatan Atambua Selatan, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, perbatasan Timor Leste, Jumat (2/5/2025)
yang tumbuh dalam gelombang perubahan era mantan Mendiknas Nadim dan kini bersemangat menavigasi samudra pemikiran baru di bawah kepemimpinan bapak Profesor Abdul Mu’ti, tema ini bukan sekadar untaian kata, melainkan melodi indah yang menggugah jiwa dan menggerakkan setiap langkah kita.
“Partisipasi Semesta” adalah sebuah orkestrasi agung, di mana setiap elemen bangsa memainkan peran vital dalam mewujudkan harmoni pendidikan yang bermutu.
Ia adalah panggilan jiwa yang merangkul para pendidik visioner, siswa yang haus ilmu, orang tua yang penuh kasih, pemerintah yang bijaksana, masyarakat yang peduli, hingga keindahan alam Rai Belu yang menjadi ruang belajar tak terbatas.
Di pelosok yang kaya akan kearifan lokal ini, semangat gotong royong telah lama menjadi fondasi kehidupan kita.
Kini, semangat itu bertransformasi menjadi kekuatan kolektif untuk membangun pilar-pilar pendidikan yang kokoh dan inklusif.
Di SDI Nufuak, kami selalu belajaran bertranspormasi, mengaitkan Kurikulum merdeka dan dan deef leraning. Kami menyadari dan akan terus belajar bahwa Deep learning bukan sekadar metodologi, melainkan sebuah perjalanan spiritual menuju pemahaman yang hakiki.
Kita membimbing siswa melampaui batas-batas pengetahuan faktual, menyelami kedalaman konsep, dan menghubungkannya dengan realitas kehidupan.
Perjalanan ini akan semakin bermakna dan berdaya jika diiringi oleh simfoni partisipasi semesta. Resonansi pemikiran, uluran tangan, dan kontribusi dari setiap insan yang peduli pada masa depan generasi penerus menjadi esensi dalam mewujudkan pendidikan yang dicita-citakan.
Tema Hardiknas 2025 ini adalah requiem bagi ego sektoral dan seruan untuk kolaborasi yang tulus. Refleksi mendalam menunjukkan pentingnya merajut jalinan partisipasi yang kuat dengan para orang tua, menjadikan mereka mitra sejati dalam menumbuhkan potensi anak-anak. Ruang kelas diperkaya dengan pengalaman dan keahlian orang tua, menciptakan jembatan antara rumah dan sekolah yang kokoh.
Suara emas para siswa dibangkitkan, menjadikan mereka subjek aktif dalam perjalanan belajar mereka melalui ruang-ruang diskusi yang inklusif.
