Scroll untuk baca artikel
Bupati  mimika
Example 728x250
Kabupaten MappiKabupaten MimikaOtomotifPolkamTeknologi

Sayap Energi di Timur Nusantara: Avtur Pertamina Menembus Langit Papua dan Maluku

67
×

Sayap Energi di Timur Nusantara: Avtur Pertamina Menembus Langit Papua dan Maluku

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

PAPUA,[LINTASTIMOR.ID] – Di tanah yang dilingkupi pegunungan biru dan laut yang tak bertepi, pesawat bukan sekadar alat transportasi. Ia adalah jembatan antara yang terpisah, denyut nadi bagi kehidupan di pedalaman Papua dan pulau-pulau Maluku. Di balik setiap deru baling-baling, ada aliran bahan bakar yang menjaga langit timur tetap hidup—Avtur dari Pertamina Patra Niaga.

Bagi Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, menyediakan bahan bakar penerbangan bukan sekadar tugas logistik, melainkan amanah yang penuh makna. Dari depot hingga sayap pesawat, setiap tetes Avtur adalah napas bagi mobilitas, perdagangan, dan harapan masyarakat di wilayah paling timur Indonesia.

Example 300x600

“Kehadiran Pertamina Patra Niaga adalah untuk melayani energi yang berdampak langsung pada lancarnya mobilitas masyarakat dan logistik udara. Kami menjaga agar Avtur selalu tersedia di setiap bandara yang kami layani,” tutur Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Awan Raharjo, dengan nada keyakinan yang seirama dengan semangat timnya di lapangan.

Jalur distribusi Avtur di Papua dan Maluku bukanlah perjalanan sederhana. Ia menempuh rute panjang, menembus ombak, menantang waktu, bahkan bergulat dengan pasang surut muara sungai. Dari terminal utama di Ambon, bahan bakar suci bagi langit ini dibawa melalui dua jalur besar: utara dan selatan.

Di jalur utara, Avtur menempuh lintasan Ambon–Sorong–Biak–Jayapura, dengan perjalanan kapal mencapai 14 hari. Jalur lain dari Ambon ke Ternate–Manokwari–Nabire–Serui memakan waktu 13 hari sebelum tiba di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU). Setiap perjalanan bukan sekadar pengiriman, tetapi sebuah ekspedisi menjaga kehidupan di langit timur.

Sedangkan di jalur selatan, kapal-kapal mengantar Avtur dari Ambon menuju Fakfak–Saumlaki–Merauke–Dobo–Tual, dalam waktu tempuh 15 hari. Sementara rute terakhir dari Ambon ke Bula–Kaimana–Timika menuntaskan perjalanan dalam 12 hari penuh ketegangan dan kehati-hatian.

“Lama waktu distribusi itu hanya perjalanan lautnya saja. Setelah tiba, masih ada proses lanjutan menggunakan mobil tangki ke DPPU. Di beberapa lokasi seperti Timika dan Merauke, kami harus menyesuaikan waktu sandar kapal dengan pasang surut muara. Tapi itu bagian dari dedikasi kami untuk menjaga langit timur tetap hidup,” ujar Awan dengan mata yang seakan melihat jauh ke cakrawala Papua.

Lebih dari sekadar mengisi tangki pesawat komersial, Avtur Pertamina juga menghidupi pesawat-pesawat pengangkut BBM ke wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal). Dari udara, bahan bakar itu turun ke tanah, memberi cahaya di kampung-kampung yang selama ini menatap langit dengan harapan.

Setiap drum Avtur yang tiba di DPPU adalah kisah tentang kesetiaan—kesetiaan pada tugas, pada negeri, dan pada langit timur yang selalu menanti kepak sayap pesawat. Di setiap pelabuhan dan bandara, ada tangan-tangan yang bekerja dalam diam, memastikan setiap penerbangan di Papua dan Maluku terbang dengan selamat, hangat, dan penuh cinta pada tanah air.


 

Example 300250