Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
Gaya HidupNasionalPeristiwaPolkam

Satgas Pamtas dan Warga Miomaffo Barat Latihan Upacara 17-an: Merajut Merah Putih dari Perbatasan

239
×

Satgas Pamtas dan Warga Miomaffo Barat Latihan Upacara 17-an: Merajut Merah Putih dari Perbatasan

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Mengibarkan Merah Putih bukan sekadar rutinitas… ini tentang mengenang perjuangan, dan menyatukan langkah demi Indonesia yang lebih kuat.” – Sertu Manulang

TTU, LINTASTIMOR.ID – Di halaman Kecamatan Miomaffo Barat, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, perbatasan Timor Leste, semangat kemerdekaan terasa menyala lebih awal. Sepuluh personel Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat, dipimpin Sertu Manulang, hadir bukan dengan senjata atau strategi tempur—melainkan dengan barisan tegap dan suara lantang memberi aba-aba latihan upacara.

Example 300x600

Tanggal 17 Agustus memang belum tiba. Namun bagi mereka yang tinggal di perbatasan, setiap persiapan adalah bentuk cinta tanah air yang tak bisa ditunda. Bersama perangkat kecamatan dan masyarakat adat, Satgas melatih formasi barisan, tata cara penghormatan, dan filosofi di balik setiap gerakan dalam upacara bendera.

Antara Langkah Tegap dan Detak Nasionalisme

Dalam suasana penuh kekeluargaan, Sertu Manulang dan tim membimbing para peserta dengan sabar dan semangat. Mereka tak hanya melatih teknik baris-berbaris, tetapi juga menanamkan makna: bahwa upacara bukanlah formalitas, melainkan penghormatan kepada sejarah, dan doa bagi masa depan.

“Upacara bendera bukan hanya simbol. Ini adalah momen sakral di mana kita semua—tanpa pangkat atau jabatan—bersatu dalam satu napas: Indonesia,” ujar Sertu Manulang dengan penuh haru.

Harmoni di Perbatasan

Kegiatan ini menjadi ruang bertemunya lintas elemen: dari aparat TNI, pemerintah kecamatan, perangkat desa, hingga tokoh adat. Mereka duduk, berdiri, dan melangkah bersama dalam latihan yang tak hanya mengatur barisan, tetapi juga menyusun harmoni antarwarga dan aparat di daerah perbatasan.

Semangat gotong royong dan nasionalisme menjadi denyut nadi dalam latihan ini. Dari tiap gerakan menghadap bendera, hingga hentakan kaki di tanah, tersirat pesan: perbatasan bukan garis yang memisahkan, melainkan tempat kesetiaan diuji dan dibuktikan.

Menuju Upacara Penuh Khidmat

Dengan pelatihan yang penuh semangat ini, diharapkan upacara 17 Agustus di Miomaffo Barat akan berjalan khidmat, rapi, dan bermakna. Lebih dari sekadar seremonial, momen tersebut akan menjadi perwujudan cinta dan pengabdian terhadap negeri.

Karena di tanah yang jauh dari pusat ibu kota, justru di sanalah merah putih berkibar paling tinggi—ditegakkan oleh hati yang paling tulus.


 


 

Example 300250