JAKARTA |LINTASTIMOR.ID)-Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali menanggapi isu soal kedekatannya dengan Presiden sebelumnya, Joko Widodo. Dalam pernyataan publiknya, Prabowo menegaskan bahwa hubungan mereka bukan bentuk kendali politik, melainkan wujud konsultasi antara dua tokoh negara.
“Saya dibilang presiden boneka, dikendalikan Pak Jokowi. Seolah-olah tiap malam saya ditelepon. Itu tidak benar,” tegas Prabowo.
Menurutnya, menjalin komunikasi dengan presiden sebelumnya adalah hal wajar. Ia menyebut bahwa selama ini dirinya tidak mengalami hambatan saat menghadap Presiden Jokowi, Susilo Bambang Yudhoyono, maupun Megawati Soekarnoputri.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyinggung isu lama seputar keaslian ijazah Jokowi yang sempat menjadi sorotan.
Menurutnya, meski Jokowi sukses memimpin selama dua periode, persoalan ijazah masih saja dipermasalahkan.
“Pak Jokowi berhasil 10 tahun, orang suka tidak suka. Masalah ijazah dipersoalkan. Nanti ijazah saya ditanya-tanya,” ucapnya disambut tawa audiens.
Selain itu, Prabowo menyoroti kondisi global yang kian tak menentu. Ia mengkritik sikap negara-negara besar yang dulu mendorong sistem perdagangan bebas, namun kini justru meninggalkannya.
Hal ini menurutnya membuat negara-negara berkembang seperti Indonesia berada dalam kebingungan arah kebijakan.
“Negara-negara besar yang dulu mendorong free trade sekarang justru meninggalkannya. Kita jadi bingung,” kata Prabowo.
Pernyataan ini mempertegas sikap Prabowo untuk mengambil arah baru dalam kebijakan luar negeri dan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global.