Scroll untuk baca artikel
Dirgahayu Indonesia 80
Example 728x250
InternasionalNasionalPeristiwaPolkam

Presiden Prabowo Pulang Membawa Cahaya Diplomasi Nusantara

231
×

Presiden Prabowo Pulang Membawa Cahaya Diplomasi Nusantara

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

JAKARTA, |LINTASTIMOR.ID| – Sore itu, langit ibu kota tampak teduh seakan ikut menyambut sang pemimpin. Pesawat Garuda Indonesia-1 yang ditumpangi Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto perlahan menyentuh landasan di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/09/2025), pukul 15.30 WIB.

Bukan sekadar kepulangan, tetapi sebuah perjalanan diplomasi yang membentang lintas samudra, merangkul empat negara mitra strategis, dan meninggalkan jejak abadi di panggung dunia.

Example 300x600

“Alhamdulillah, lawatan ini produktif. Banyak capaian penting yang akan kita persembahkan bagi rakyat. Indonesia hadir, percaya diri, dan terhormat di mata dunia,” tutur Presiden Prabowo dengan suara tenang namun penuh makna.

Lawatan itu bukan perjalanan biasa. Ia adalah mozaik yang merangkai mimpi Nusantara dengan harapan dunia. Dari Osaka hingga New York, dari Ottawa hingga Den Haag, nama Indonesia disebut, dihormati, dan dirayakan.

Jepang: Benih Investasi di Tanah Sakura

Langkah pertama Presiden Prabowo menapak di Jepang. Di tengah semarak Expo Osaka 2025, ia mengunjungi Paviliun Indonesia—sebuah rumah besar yang memperlihatkan wajah Nusantara kepada dunia.

Di sana, investasi sebesar USD23,8 miliar atau sekitar Rp380 triliun dipastikan mengalir. Angka yang bukan hanya hitungan ekonomi, tetapi simbol kepercayaan global. Jepang menyaksikan Indonesia bukan sekadar mitra, melainkan sahabat yang berlari bersama menuju masa depan.

Amerika Serikat: Suara Indonesia di Mimbar Dunia

Dari Osaka, perjalanan berlanjut ke jantung diplomasi dunia: New York. Di Gedung PBB, Presiden Prabowo mendapat kehormatan menyampaikan pidato di hadapan 193 negara anggota.

Suara Indonesia mengalun di forum tertinggi dunia, menyuarakan perdamaian, keadilan, dan persatuan bangsa-bangsa. Kata-katanya bergaung, menembus sekat politik, dan mendapatkan tepuk tangan hangat dari para pemimpin dunia.

“Indonesia akan selalu berdiri di garis depan untuk perdamaian dunia. Karena perdamaian bukan sekadar cita-cita, tetapi kewajiban bagi seluruh umat manusia,” ucap Prabowo di mimbar PBB, menggetarkan ruang sidang.

Tak hanya di forum internasional, Prabowo juga bertemu Presiden FIFA Gianni Infantino. Dari pertemuan itu lahir dukungan penuh bagi pengembangan akademi sepak bola muda Indonesia—janji masa depan bagi anak-anak negeri untuk berlari mengejar mimpi di lapangan hijau dunia.

Kanada: Menulis Babak Baru Persahabatan

Singgah di Kanada, sambutan penuh kehormatan datang dari Gubernur Jenderal Mary Simon. Pertemuan dilanjutkan dengan Perdana Menteri Mark Carney, menandai lahirnya kesepakatan penting: Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA).

Kesepakatan ini bukan hanya kontrak dagang, melainkan ikrar kebersamaan untuk membuka ruang ekonomi yang lebih adil, lebih inklusif, dan lebih berkelanjutan. Dari Ottawa, dunia melihat Indonesia dan Kanada memilih jalan bersinergi di tengah dinamika global.

Belanda: Pulangnya Warisan, Pulihnya Sejarah

Titik terakhir membawa Presiden Prabowo ke Belanda. Di Istana Huis ten Bosch, ia diterima dengan penuh kehangatan oleh Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima.

Pertemuan itu berbuah sejarah: Belanda mengembalikan 30 ribu artefak, fosil, dan dokumen milik Indonesia. Benda-benda yang selama puluhan, bahkan ratusan tahun terpisah, kini akan kembali ke tanah asalnya.

Langkah ini menjadi simbol pemulihan sejarah dan penghormatan terhadap martabat bangsa. Bukan sekadar benda mati, melainkan saksi hidup peradaban Nusantara yang akhirnya pulang ke pangkuan Ibu Pertiwi.

“Setiap kunjungan adalah amanah, setiap capaian adalah milik rakyat Indonesia. Kita bekerja untuk mengangkat martabat bangsa,” ujar Prabowo, menutup lawatannya.

Kepulangan Seorang Negarawan

Kini, setelah lawatan rampung, Presiden Prabowo kembali dengan membawa harum diplomasi Nusantara. Dari empat negara itu, lahirlah investasi, perjanjian, dukungan, dan rekonsiliasi sejarah.

Kepulangan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari babak baru. Indonesia kian percaya diri, tegak di panggung dunia, mengusung misi perdamaian dan keadilan bagi seluruh umat manusia.


Redaksi LINTASTIMOR – Suara dari Perbatasan untuk Perdamaian Dunia

Example 300250