JAKARTA |LINTASTIMOR.ID) – “Lagu Batak ini bukan sekadar nada, ia adalah doa yang diwariskan dari generasi ke generasi. Malam ini saya bernyanyi bukan hanya untuk penonton, tetapi juga untuk tanah yang melahirkan musik itu sendiri,” ucap Piche Kota dengan suara bergetar selepas penampilannya.
Panggung HUT RCTI ke-36 malam itu memang bukan sekadar pesta hiburan. Ketika Piche Kota dan Vanessa Zee melantunkan lagu Batak legendaris “Kau Mau Cari yang Bagaimana”, suasana studio mendadak berubah menjadi ruang perjumpaan budaya. Nada-nada khas Nusantara menjelma jadi cahaya yang menyatukan penonton dari berbagai latar.
Vanessa Zee menambahkan sentuhan magis saat menyapa penonton dengan bahasa Batak sebelum bernyanyi. Sambutannya yang sederhana namun penuh kehangatan membuat decak kagum penonton. “Bahasa Batak adalah salam dari hati, dan setiap bait yang saya nyanyikan adalah ungkapan cinta. Musik membuat kita berbeda tapi tetap satu, karena harmoni selalu menemukan jalannya,” tutur Vanessa dengan mata berbinar.
Duet itu bukan hanya pertunjukan vokal, melainkan simbol persahabatan, penghormatan, dan cinta pada keragaman Indonesia. Di balik gemerlap panggung ulang tahun RCTI, Piche Kota dan Vanessa Zee menorehkan pesan: musik daerah adalah jiwa bangsa, dan di panggung nasional ia selalu menemukan rumahnya.
