Scroll untuk baca artikel
Bupati  mimika
Example 728x250
Gaya HidupHiburanNasionalPeristiwa

Piche Kota Bersinar di Balik Kilau Konser Legenda Harvey Malaihollo

464
×

Piche Kota Bersinar di Balik Kilau Konser Legenda Harvey Malaihollo

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

JAKARTA [LINTASTIMOR.ID] – Di antara sorot lampu yang temaram dan riuh tepuk tangan penonton, nama Piche Kota melesat dalam aura elegan malam itu. Ia berdiri di antara para legenda dalam konser megah Harvey Malaiholo – I’m Still Here, sebuah perayaan 50 tahun perjalanan musikal sang maestro yang penuh sejarah dan kehangatan.

Malam di Jakarta itu bukan sekadar pesta musik. Ia adalah perjamuan kenangan, di mana nada dan waktu berpadu menjadi satu cerita panjang perjalanan musik Indonesia. Piche Kota, musisi muda asal Kabupaten Belu, perbatasan RI – Timor Leste, Nusa Tenggara Timur, tampil menawan dalam balutan setelan jas hijau zaitun, berdiri sejajar dengan para sosok besar di dunia musik tanah air.

Example 300x600

“Suatu kehormatan besar bisa hadir di momen sejarah ini. Saya tumbuh dengan lagu-lagu Pak Harvey, dan malam ini seperti mimpi yang menjadi nyata,” ujar Piche dengan mata berbinar, usai sesi jumpa pers yang berlangsung setelah konser, Jumat (17/10/2025) malam.

Konser bertajuk I’m Still Here itu menjadi ajang penghormatan bagi perjalanan panjang Harvey Malaihhollo—lima dekade penuh cinta dan dedikasi untuk musik. Dari panggung hingga ruang media, atmosfer kebanggaan terasa begitu kental. Para penonton berdiri, bertepuk tangan panjang, seolah tak ingin melupakan gema suara yang menjadi bagian dari hidup mereka.

Dalam sesi jumpa pers, Piche duduk di barisan depan bersama para musisi dan tokoh besar lain. Suasana hangat namun penuh hormat menyelimuti ruangan. Ia sesekali tersenyum, menunduk sopan, lalu berbicara dengan ketenangan khas seorang yang tahu bagaimana menghargai waktu dan kesempatan.

“Musik adalah bahasa yang menyatukan. Dari NTT hingga Jakarta, dari generasi ke generasi, kita semua punya peran untuk menjaga harmoni ini tetap hidup,” ungkapnya, kalimat sederhana namun sarat makna yang mencuri perhatian para jurnalis di ruangan itu.

Piche Kota, yang dikenal sebagai “penglaris cafe” di masa awal kariernya, kini benar-benar menjelma menjadi penglaris diri sendiri—sosok muda yang membawa semangat baru di panggung nasional.

Ia bukan hanya tampil, tetapi hadir dengan wibawa, membawa nama daerah perbatasan ke pusat perhatian musik Indonesia.

Di penghujung acara, Piche sempat berfoto bersama Harvey Malaihhollo. Dua generasi musik—yang satu membawa kenangan masa lalu, yang lain membawa harapan masa depan—berdiri dalam satu bingkai sejarah. Sebuah simbol keindahan lintas waktu.

Konser Harvey Malaihhollo – I’m Still Here malam itu menjadi saksi bahwa musik tak pernah mengenal batas usia, wilayah, atau generasi. Dan di antara sorot cahaya dan gemuruh tepuk tangan, Piche Kota membuktikan, bahwa dari perbatasan pun, cahaya bisa bersinar terang di jantung ibu kota.

“Saya tidak ingin hanya bernyanyi. Saya ingin menjadi bagian dari perjalanan musik Indonesia—dari timur, untuk semua.” – Piche Kota

 

Example 300250