Scroll untuk baca artikel
Bupati  mimika
Example 728x250
BeritaNasionalPeristiwaPolkamTeknologi

Pesona Meti Kei Satukan Hati Dua Daerah Timur

94
×

Pesona Meti Kei Satukan Hati Dua Daerah Timur

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

TUAL | LINTASTIMOR.ID — Laut biru di Pelabuhan Tual memantulkan sinar pagi yang lembut ketika rombongan TP-PKK dan Dekranasda Kabupaten Mimika tiba dengan KM Tatamailau, Minggu (26/10/2025). Tiupan angin laut membawa harum garam dan semangat persaudaraan yang menyejukkan, seolah menyambut langkah para tamu dari tanah Amungsa yang datang membawa pesan kolaborasi dan cinta budaya.

Mereka disambut hangat oleh Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) dengan iringan tarian adat Kei yang gemulai, penuh warna dan makna persaudaraan. Tak ada batas jarak antara Papua dan Maluku — yang ada hanyalah jembatan hati yang dibangun oleh musik, senyum, dan niat baik untuk membangun Timur bersama.

Example 300x600

Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Maluku Tenggara, Bernadus Rettob, dengan wajah berseri, menyampaikan sambutan yang menggugah:

“Kami menyampaikan selamat datang dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Kabupaten Mimika. Kehadiran Bupati, Wakil Bupati, serta rombongan TP-PKK dan Dekranasda merupakan kehormatan bagi kami.”

Di sampingnya, deretan perempuan dengan busana tenun tradisional berdiri rapi, melambangkan keramahan Maluku Tenggara yang khas. Di wajah mereka terpantul rasa bangga — bahwa daerah kecil di gugusan Kei kini menjadi pusat perhatian dan pertemuan dua daerah kaya budaya dari Timur Indonesia.

Bernadus menambahkan dengan nada yang lembut namun penuh keyakinan:

“Kunjungan ini kami pandang bukan sekadar silaturahmi, tetapi momentum untuk mempererat kerja sama dan memajukan potensi wisata serta ekonomi kreatif. Kami ingin saling belajar, saling mendukung, dan tumbuh bersama.”

Dua Timur, Satu Semangat

Rombongan Mimika dipimpin langsung oleh Ketua TP-PKK dan Dekranasda Kabupaten Mimika, Ny. Suzy Herawati Rettob, bersama Wakil Ketua Ny. Periana Kemong, dan turut didampingi Bupati Mimika, Johannes Rettob, serta Wakil Bupati, Emanuel Kemong.

Kehadiran mereka dalam rangka memenuhi undangan Festival Pesona Meti Kei 2025, salah satu agenda wisata unggulan Maluku Tenggara yang dikenal dengan pesona laut surut dan tradisi masyarakat pesisir yang memikat wisatawan dari berbagai daerah.

Ketua Panitia Festival, Budi Tofie, menyampaikan rasa bangga dan haru atas partisipasi Mimika dalam kegiatan tahun ini.

“Kehadiran Ketua dan Wakil Ketua TP-PKK serta Dekranasda Kabupaten Mimika menjadi semangat baru bagi kami,” ujarnya.
“Ini bukan sekadar kunjungan, melainkan wujud dukungan nyata antar daerah dalam memajukan pariwisata dan budaya di kawasan timur Indonesia.”

Ia menambahkan, kolaborasi dua daerah ini ibarat dua nyala pelita dari Timur, yang saling menerangi jalan menuju promosi pariwisata berbasis budaya yang berkelanjutan.

Cinta Budaya, Cinta Sesama

Suasana penyambutan berlangsung hangat dan meriah. Anak-anak menari di dermaga, membawa janur kelapa muda dan bendera kecil, sementara suara tifa berpadu dengan tabuhan gong dari warga setempat. Di tengah keramaian itu, Ny. Suzy Herawati Rettob tampak tersenyum haru, menyapa satu per satu masyarakat yang menyambutnya dengan pelukan hangat.

Ia percaya, keindahan sesungguhnya dari pariwisata bukan hanya pada alamnya, tapi juga pada ikatan kemanusiaan yang terjalin dari hati ke hati.

“Kami datang bukan hanya membawa nama Mimika, tetapi membawa semangat persaudaraan,” ucapnya lembut kepada awak media. “Semoga dari Meti Kei ini lahir kerja sama baru yang mengangkat potensi lokal kedua daerah.”

Meti Kei: Simfoni Laut dan Persahabatan

Festival Pesona Meti Kei 2025 bukan sekadar perayaan budaya, tetapi juga perayaan akan kesatuan identitas Timur Indonesia. Dari Mimika hingga Kei, dari pesisir Arafura hingga laut Banda, setiap tarian dan tenun, setiap senyum dan lagu, adalah benang merah yang menjahit kisah persaudaraan panjang di antara dua wilayah yang sama-sama mencintai laut dan tanahnya.

Menutup acara penyambutan, Budi Tofie berkata penuh keyakinan:

“Semoga ke depan kolaborasi ini terus berlanjut. Kami siap hadir bila nanti Mimika menggelar event serupa. Karena ketika budaya bersatu, pariwisata akan tumbuh, dan persaudaraan akan abadi.”

Di bawah langit sore Kei yang keemasan, dua daerah di ujung timur Indonesia bersalaman — bukan hanya untuk sebuah acara, tetapi untuk sebuah janji: membangun pariwisata dengan cinta, dan menjaga persaudaraan dengan hati.

LINTASTIMOR.ID
Suara dari Perbatasan untuk Dunia

Example 300250