ATAMBUA |LINTASTIMOR.Com) – Kilau warna-warni kain, denting musik tradisi, dan senyum penuh bangga mengalir di setiap langkah peserta Parade Kebangsaan yang memadati jalan-jalan Kabupaten Belu, Rabu (13/8/2025).
Karnaval Budaya Nusantara ini menjadi perayaan akbar persaudaraan, ketika berbagai etnis di daerah perbatasan tampil memukau dengan busana, tarian, dan tradisi khas masing-masing.
Dari gerai-gerai jalan hingga panggung utama, penonton disuguhi harmoni indah—di mana kain tenun NTT berjumpa dengan songket Melayu, reog Ponorogo beriringan dengan musik sasando, dan tarian Budaya Belu menyapa langkah tari Bali. Semua berpadu dalam satu irama kebangsaan.
Bupati Belu, Wilybrodus Lay, S.H mengungkapkan rasa bangganya terhadap kekayaan dan kebersamaan yang terjalin.
“Inilah wajah sejati Belu—sebuah perbatasan yang tidak memisahkan, tetapi mempersatukan. Kita berbeda, namun satu dalam cinta pada Indonesia,” ujarnya dengan senyum hangat menyambut para peserta.
Suasana karnaval kian hidup saat matahari sore menyinari deretan penari dan pemain musik, memantulkan kilau pada manik-manik, perhiasan perak, dan anyaman tradisional. Seolah-olah, setiap langkah peserta menorehkan kisah lama yang terus diwariskan, dari generasi ke generasi.
Tak hanya menjadi tontonan, Parade Kebangsaan ini menjadi pengingat bahwa di perbatasan, identitas tidak hanya dibangun dari batas geografis, tetapi dari jalinan rasa, budaya, dan persaudaraan yang tak lekang oleh waktu.
