Scroll untuk baca artikel
Dirgahayu Indonesia 80
Example 728x250
HiburanKabupaten MimikaPeristiwaPolkam

Pelangi Budaya di Atas Roda: Carnaval Mobil Hias Warnai HUT RI ke-80 di Mimika

9
×

Pelangi Budaya di Atas Roda: Carnaval Mobil Hias Warnai HUT RI ke-80 di Mimika

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

TIMIKA, [LINTASTIMOR.ID] – Jalanan Kota Timika berubah menjadi panggung terbuka. Puluhan mobil hias berhiaskan simbol budaya dan ornamen khas dari berbagai penjuru nusantara meluncur perlahan, menyapa ribuan pasang mata masyarakat yang tumpah ruah di pinggir jalan. Inilah carnaval mobil hias memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-80, Selasa (19/8/2025).

Sejak siang, udara Timika dipenuhi riuh tepuk tangan dan teriakan kagum. Anak-anak berlarian sambil melambaikan bendera kecil merah putih, sementara orang tua mereka berdiri berdesakan, seolah tak ingin melewatkan sepotong pun keindahan yang ditawarkan parade.

Example 300x600

“Carnaval ini benar-benar menghibur dan menjadi ajang untuk menunjukkan keberagaman budaya yang ada di Mimika,” tutur Mama Rina, warga Kwamki Narama yang hadir bersama suami dan kedua anaknya. “Saya sangat senang bisa melihat langsung berbagai pakaian adat dan tarian dari berbagai daerah. Rasanya seperti keliling Indonesia tanpa harus meninggalkan Timika.”

Setiap mobil hadir dengan cerita. Dari Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun), lahirlah mobil penuh hasil bumi lokal—singkong, pisang, hingga sayuran hijau—seakan ingin menegaskan bahwa Mimika bukan hanya tanah emas, tetapi juga tanah pangan yang subur.

Dari paguyuban, warna-warni budaya kian merekah. Mobil Ikatan Keluarga Toraja (IKT) berhias tongkonan mini dengan ukiran merah-hitam khas leluhur. Sementara itu, Ikatan Keluarga Maluku Tenggara dan Maluku Utara (IKLEMAL) menampilkan gadis-gadis dengan baju adat merah tua dan cele merah kotak-kotak yang kontras di bawah cahaya sore. Tak kalah mencuri hati, Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu (KKJB) menghadirkan tarian Jaipong di atas mobil hias, memikat sorak-sorai penonton.

“Melihat ini, saya teringat kampung halaman. Ternyata meski jauh di tanah Papua, budaya kami tetap hidup dan ditampilkan dengan bangga,” ungkap Yohanes, warga asal Toraja, dengan mata berkaca-kaca.

Rute carnaval pun seolah menjadi alur cerita perjalanan bangsa. Dari Kantor Pusat Pemerintahan, arak-arakan melintasi Jalan Cenderawasih, Jalan Petrosea, Jalan Hasanuddin Yos Sudarso, hingga berakhir di halaman megah Eme Neme Yauware—tempat masyarakat kemudian berkumpul, merayakan rasa persaudaraan.

Carnaval mobil hias ini tidak sekadar pamer hiasan, tetapi juga menjadi metafora tentang Indonesia yang besar. Di Mimika, di tanah perbatasan Papua Tengah, keragaman budaya bertemu dalam satu jalan, bersanding di atas roda, dan melaju ke arah yang sama: merayakan kemerdekaan dengan penuh cinta.


 

Example 300250