Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
BeritaKabupaten MimikaNasionalPolkamTeknologi

Mimika Siapkan 100 Beasiswa S1 untuk Guru: Investasi Sunyi untuk Masa Depan Anak Negeri

58
×

Mimika Siapkan 100 Beasiswa S1 untuk Guru: Investasi Sunyi untuk Masa Depan Anak Negeri

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

 

TIMIKA, |LINTASTIMOR.ID]
Di bawah langit Mimika yang pagi itu disapu angin dari Poros SP 3, suara seorang pemimpin bergema di halaman Pusat Pemerintahan. Bukan tentang pembangunan gedung, bukan pula tentang jalan dan infrastruktur—melainkan tentang mimpi. Mimpi agar para guru, cahaya kecil di setiap ruang kelas, mendapat kesempatan setara untuk tumbuh.

Example 300x600

Dalam apel gabungan yang berlangsung Senin, 4 Agustus 2025, Bupati Mimika, Johannes Rettob, mengumumkan satu program penting: Pemerintah Kabupaten Mimika akan membiayai pendidikan 100 guru negeri maupun swasta untuk melanjutkan studi ke jenjang Strata Satu (S1).

“Kami sudah minta data-data guru yang belum S1, karena mereka inilah yang akan kami sekolahkan. Kita ingin kualitas sumber daya manusia di Mimika meningkat, dan itu dimulai dari para pendidik,” ujar Bupati Rettob, penuh harap di hadapan para ASN dan peserta apel.

Tak hanya wacana, langkah nyata sudah ditempuh. Pemkab Mimika telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan beberapa universitas negeri terkemuka di Indonesia. Langkah ini membuka jalan bagi para guru—yang selama ini mengajar dengan dedikasi namun terbatas latar akademik—untuk melangkah lebih jauh.

“Tentu kami berharap, Dinas Pendidikan segera menyerahkan data-data guru kepada kami. Supaya program ini bisa segera berjalan,” tambah Bupati yang dikenal peduli pada pendidikan itu.

Namun, program ini bukan hadiah yang datang tiba-tiba. Ada syarat moral yang menyertai: guru yang berhak adalah mereka yang telah mengabdi selama beberapa tahun di sekolah masing-masing. Sebuah pengakuan atas kerja sunyi mereka yang tak pernah viral, namun sangat vital.

“Tahun ini kita kasih kuota 100 guru. Tahun depan, kita akan buka lagi kuotanya 100. Ini akan menjadi program yang berkelanjutan,” pungkasnya, tegas namun penuh kelembutan.

Di balik program ini, tersembunyi sebuah filosofi: bahwa pendidikan bukan sekadar angka dan kurikulum, tapi tentang siapa yang berdiri di depan papan tulis. Seorang guru yang tercerahkan akan menyalakan obor untuk ratusan anak. Dan ketika satu guru naik tangga pendidikan, ratusan anak akan ikut naik bersamanya.

Mimika hari ini sedang menabur benih. Bukan benih proyek jangka pendek, melainkan benih peradaban. Sebab dalam dunia yang kian berubah cepat, hanya satu hal yang tetap dibutuhkan: guru yang belajar seumur hidup.

Dan dari tanah Papua, Mimika ingin menjadi teladan. Bahwa menghargai guru, bukan hanya lewat upacara dan kata-kata manis. Tapi dengan memastikan mereka punya ruang untuk bertumbuh.


 

Example 300250