Scroll untuk baca artikel
Dirgahayu Indonesia 80
Example 728x250
Kabupaten MimikaNasionalPolkam

Mimika Deklarasikan Revolusi Sampah Lewat Bank Sampah di Mimika Baru

48
×

Mimika Deklarasikan Revolusi Sampah Lewat Bank Sampah di Mimika Baru

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

 

Bupati Johannes Rettob: “Sampah Bukan Masalah, Tapi Potensi Ekonomi”

Example 300x600

TIMIKA |LINTASTIMOR.ID)– Kabupaten Mimika memasuki babak baru dalam pengelolaan sampah. Jumat, 3 Oktober 2025, di Lapangan Jayanti, Jalan Yos Sudarso, Distrik Mimika Baru, Bupati Mimika Johannes Rettob meluncurkan program Bank Sampah, sebuah terobosan yang digadang-gadang menjadi jawaban atas persoalan klasik sampah yang kerap menimbulkan banjir dan pencemaran lingkungan.

Peluncuran ditandai dengan pelepasan balon ke udara sebagai simbol harapan dan komitmen bersama, serta penyerahan mobil pikap untuk mendukung operasional pengumpulan sampah di tingkat kelurahan.

“Kita harus bertindak cepat! Sampah bukan hanya masalah, tapi juga potensi ekonomi yang terbuang percuma.”

— Johannes Rettob, Bupati Mimika

Dari Masalah Menjadi Potensi

Dalam pidatonya, Rettob menegaskan bahwa Mimika menghasilkan 100 ton sampah setiap hari dari tiga distrik utama. Angka itu, kata dia, akan terus membengkak bila tidak ada perubahan pola pikir masyarakat.

“Jika dikelola dengan benar, sampah ini bisa menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi masyarakat,” tegasnya.

Bank Sampah dirancang untuk mengubah cara pandang masyarakat: dari membuang, menjadi memilah, mengelola, hingga memanfaatkan sampah sebagai barang bernilai ekonomi.

Inspirasi Banyumas, Visi Mimika

Terinspirasi dari keberhasilan pengelolaan sampah di Kabupaten Banyumas, Bupati Rettob bertekad mereplikasi semangat itu di Mimika.

“Di Banyumas, sampah dianggap sebagai barang berharga. Kita harus mencontoh semangat itu,” ujarnya.

Pemkab Mimika bahkan berencana merevisi Perda Pengelolaan Sampah, membeli mesin pemilah otomatis pada 2026, serta mengubah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi pusat pengolahan modern yang menghasilkan produk bernilai ekonomi.

Kolaborasi dan Edukasi

Program Bank Sampah tidak berjalan sendiri. Pemerintah akan menggandeng pihak ketiga dengan dukungan anggaran memadai. Kebersihan lingkungan juga akan ditata hingga ke tingkat RT, disertai sanksi tegas bagi aparat yang lalai.

Kerja sama dengan Bank Negara Indonesia (BNI) menjadi langkah konkret. Warga yang menjual sampah bisa menabung langsung ke rekening mereka, sementara sosialisasi ke sekolah-sekolah akan digencarkan.

Selain itu, PKK didorong aktif memberikan edukasi rumah tangga, sedangkan sampah medis akan ditangani khusus melalui kerja sama dengan perusahaan dari Makassar.

Dari Rumah, Untuk Mimika Bersih

Bupati Rettob menutup sambutannya dengan ajakan personal kepada seluruh warga Mimika.

“Mari kita mulai dari diri sendiri, dari rumah kita masing-masing. Pilah sampah, kelola sampah, dan jadikan sampah sebagai sumber pendapatan,” pungkasnya.

Lintastimor.id – Suara dari Perbatasan untuk Perdamaian Dunia


 

Example 300250
Penulis: Redaksi Lintastimor.idEditor: Agustinus Bobe