MIMIKA |LINTASTIMOR.ID)-Langit Mimika sore itu terasa lebih hangat, seakan menyimpan janji masa depan. Di Hotel Grand Tembagapura, deretan kursi terisi oleh para pelaku usaha, akademisi, hingga konsultan yang datang dengan satu harapan: menemukan ruang baru untuk menanamkan modal di tanah emas Papua.

Wakil Bupati Mimika, Emanuel Kemong, berbicara tenang namun penuh keyakinan. Kata-katanya mengalir seperti sungai yang mencari muara.
“Kami berkomitmen menciptakan iklim usaha yang kondusif, inklusif, dan berkelanjutan. Mimika terbuka bagi dunia usaha,” tegasnya.

Forum yang digelar DPMPTSP Mimika ini menjadi langkah nyata pemerintah daerah. Hadir pula Dr. Edi Suandana dari Jusuf Kalla School of Government, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang menekankan betapa target investasi nasional Rp13 ribu triliun 2025–2030 bukanlah mimpi belaka, melainkan tantangan bersama.

Potensi Mimika pun terbentang luas: perikanan di laut Arafura, peternakan di dataran rendah, perkebunan di tanah subur, hingga kilauan PT Freeport Indonesia dan keanggunan Gunung Cartenz. Bahkan hutan bakau yang berdiri kokoh di pesisir menjadi magnet investasi tersendiri.

Namun di balik peluang, tersimpan tantangan: keamanan, akses pasar, hingga percepatan birokrasi. Semua butuh kolaborasi, semua perlu kepercayaan.

“Kami ingin menyampaikan bahwa Mimika bukan hanya tanah tambang, tetapi tanah harapan. Mari kita bangun Mimika bersama,” kata Wabup Kemong dengan senyum yang menyiratkan undangan tulus.

Di ruang itu, bisnis bukan sekadar angka. Ia adalah jembatan untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan, dan menulis bab baru bagi masyarakat Mimika.

English

Mimika Opens Its Doors to Investment, Deputy Regent Kemong: “We Welcome the Business World with Open Arms”

The sky over Mimika carried a promise that evening. Inside the Grand Tembagapura Hotel, entrepreneurs, academics, and consultants gathered with one shared hope: to find new ground for planting investment in Papua’s golden land.

Deputy Regent Emanuel Kemong spoke calmly, his words flowing with conviction.
“We are committed to creating a business climate that is conducive, inclusive, and sustainable. Mimika is open to the world of enterprise,” he affirmed.

Organized by Mimika’s Investment Office, the forum was more than discussion—it was a step forward. Dr. Edi Suandana of the Jusuf Kalla School of Government highlighted the ambitious national investment target of IDR 13 trillion for 2025–2030, calling it both a dream and a challenge.

Mimika’s potential is vast: fisheries in the Arafura Sea, livestock in its lowlands, plantations on fertile soils, and the towering presence of PT Freeport Indonesia alongside the majestic Carstensz Pyramid. Even its resilient mangrove forests stand as silent invitations to investors.

Yet challenges remain—security, market access, bureaucracy. All require trust, all demand collaboration.

“Mimika is not just a land of mining, but a land of hope. Let us build it together,” Kemong said, his smile a gesture of sincere welcome.

Here, business is more than numbers—it is a bridge toward jobs, prosperity, and a brighter chapter for the people of Mimika.

Português

Mimika Abre as Portas ao Investimento, Vice-Regente Kemong: “Recebemos o Mundo Empresarial de Braços Abertos”

O céu de Mimika parecia carregar uma promessa. No Hotel Grand Tembagapura, empresários, académicos e consultores reuniram-se com uma esperança comum: encontrar novas terras para investir no solo dourado da Papua.

O Vice-Regente Emanuel Kemong falou com serenidade e convicção.
“Estamos comprometidos em criar um clima de negócios favorável, inclusivo e sustentável. Mimika está aberta ao mundo empresarial,” afirmou.

Organizado pelo DPMPTSP de Mimika, o fórum foi mais do que uma discussão: foi um passo concreto. O Dr. Edi Suandana destacou a meta ambiciosa de 13 biliões de rúpias de investimento nacional para 2025–2030, chamando-a de desafio coletivo.

As potencialidades de Mimika são vastas: pesca no Mar de Arafura, pecuária nas planícies, plantações em solos férteis, a presença da PT Freeport Indonesia e a grandiosidade da Pirâmide de Carstensz. Até os manguezais tornam-se convites silenciosos ao investimento.

Mas os desafios permanecem: segurança, acesso ao mercado, burocracia. Tudo requer confiança, tudo exige colaboração.

“Mimika não é apenas terra de minas, mas terra de esperança. Vamos construí-la juntos,” disse Kemong.

Tetun (Timor-Leste)

Mimika Loke Porta Ba Investimentu, Wabup Kemong: “Ami Simu Empresáriu ho Liman Laran”

Lalehan Mimika iha kalan ne’e hanesan fo promesa. Iha Hotel Grand Tembagapura, empresáriu, akademiku no konselór sira halibur ho esperansa ida: atu buka dalan foun ba investe iha rai osan-mean Papua.

Wabup Emanuel Kemong ko’alia ho isin-malu no hatene.
“Ami komitadu atu kria klíma negócios ne’ebé kondusivu, inklusivu no sustentavel. Mimika loke ba mundu empresáriu,” nia hateten.

Poténsia Mimika boot tebes: peska iha tasi Arafura, to’os natar iha rai-klaran, to’os-kafé, no presensa Freeport Indonesia ho Foho Cartenz. Maski ai-mangga iha tasi mos bele hetan investimentu.

Maibé iha desafiu: seguransa, merkadu, prosesu birokrátiku. Hotu-hotu presiza kolaborasaun.

“Mimika la’ós deit rai minerál, maibé mos rai esperansa. Ha’u hakarak ita hadia hamutuk,” Kemong husu.

Latin

Mimika Invitat ad Investmenta, Vicepraefectus Kemong: “Brachia Aperta Mercatoribus Pandimus”

Caelum Mimikae quasi promissionem portabat. In Hotel Grand Tembagapura, negotiatores, academici, consultores convenerunt ut novas terras in aurea Papua quaererent.

Vicepraefectus Emanuel Kemong cum gravitate locutus est:
“Nos parati sumus ad creandum ambitum negotiationis commodum, inclusivum, et sustentabilem. Mimika aperta est mundo negotiationis,” inquit.

Nederlands

Mimika Opent de Deuren voor Investeringen, Wabup Kemong: “Wij Verwelkomen het Bedrijfsleven met Open Armen”

De lucht boven Mimika leek een belofte te dragen. In het Grand Tembagapura Hotel kwamen ondernemers, academici en adviseurs samen met één hoop: nieuwe grond vinden om te investeren in het gouden land van Papoea.

Wakil Bupati Emanuel Kemong sprak rustig maar vastberaden.
“Wij zetten ons in om een gunstig, inclusief en duurzaam ondernemersklimaat te scheppen. Mimika staat open voor de zakenwereld,” zei hij.

Bahasa Melayu

Mimika Membuka Pintu Pelaburan, Wakil Bupati Kemong: “Kami Sambut Dunia Perniagaan dengan Tangan Terbuka”

Langit Mimika seakan membawa janji. Di Hotel Grand Tembagapura, usahawan, akademik, dan konsultan hadir mencari ruang pelaburan di tanah emas Papua.

Wakil Bupati Emanuel Kemong berkata dengan tenang:
“Kami komited mewujudkan iklim perniagaan yang kondusif, inklusif, dan lestari. Mimika terbuka untuk dunia usaha,” tegasnya.

Tok Pisin (Papua Pidgin)

Mimika I Opim Dua Long Investmen, Wabup Kemong: “Mipela Welkam Ol Bisnis Long Open Han”

Skai antap Mimika i gat promis. Long Hotel Grand Tembagapura, ol bisnisman, skulman na advaesa i bung wantaim wanpela tingting: painim graun long putim investmen long graun bilong gold long Papua.

Wabup Emanuel Kemong i tok isi tasol strong:
“Mipela laik wokim gutpela bisnis ples we i save kisim olgeta, na i save stap longpela taim. Mimika i opim dua long ol bisnisman,” em i tok.