LintasTimor.id — Suara Perbatasan untuk Perdamaian Dunia
SOPPENG | LINTASTIMOR.ID)– Sore itu, langit Soppeng berwarna jingga keemasan. Di sudut tenang Cafe & Resto Saromase, Kamis (23/10/2025), sekelompok tokoh duduk melingkar membahas masa depan sebuah gerakan yang hendak menyalakan lentera kejujuran di tanah Bugis. Mereka adalah para inisiator Dewan Pimpinan Daerah Lumbung Informasi Rakyat (DPD LIRA) Kabupaten Soppeng, yang tengah menindaklanjuti surat mandat dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LIRA.
Di antara mereka, tampak sosok yang hangat menyambut setiap pandangan—Andi Ukkas, calon Bupati sekaligus Mandataris DPD LIRA Soppeng. Ia berbicara dengan nada tenang namun penuh tekad, menegaskan arah lembaga ini bukan sekadar untuk bersuara lantang, melainkan juga menjadi mitra sejati bagi pemerintah.
“LIRA bukan sekadar kritis, tapi juga pro terhadap pemerintah. Fokus kami adalah memastikan transparansi berjalan di setiap lini—dari pusat hingga daerah,” ujarnya, dengan sorot mata yang memantulkan keyakinan.
Bagi Andi, LIRA harus menjadi cahaya yang menuntun, bukan api yang membakar. Kritis, tapi membangun. Tegas, namun santun. Karena baginya, pengawasan dan dukungan adalah dua sisi dari kepedulian yang sama terhadap negeri.
Sementara itu, Arham MS La Palellung, Dewan Pembina LIRA, menambahkan makna yang lebih dalam dalam pertemuan sore itu. Baginya, LIRA adalah jembatan—antara rakyat dan pemerintah, antara idealisme dan realita.
“Kehadiran LIRA di Soppeng harus menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam mengawal pembangunan, memastikan kebijakan publik berpihak kepada rakyat, serta menutup ruang bagi praktik yang merugikan negara,” katanya mantap.
Suasana pertemuan pun berubah menjadi ajang peneguhan niat. Di sela cangkir kopi yang mengepulkan aroma, mereka sepakat membentuk panitia pelaksana menuju pelantikan dan deklarasi resmi pada November 2025.
Dalam rancangan kepengurusan, nama-nama besar pun mulai disebut. Dr. Lutfi Halide dan Andi Bau Irman Mappanyukki didapuk sebagai Penasehat. Posisi Sekretaris Daerah akan diemban oleh Mappasessu, SH, MH, seorang birokrat yang dikenal dengan integritasnya.
Pertemuan itu dihadiri oleh Soemardy, Dewan Pembina, serta para kepala bidang dan calon pengurus lainnya. Ada semangat yang mengalir lembut, seperti sungai Walennae yang terus beriak tanpa henti—sebuah simbol keteguhan dan keberlanjutan.
Mereka sadar, membangun transparansi bukan perkara mudah. Tapi di tengah derasnya arus kepentingan, LIRA Soppeng ingin hadir sebagai jangkar yang menjaga kapal besar pemerintahan tetap berlayar di jalur yang benar.
Dan di bawah langit senja yang mulai meredup, pertemuan itu ditutup dengan satu keyakinan bersama:
bahwa kejujuran dan kerja nyata adalah bahasa yang paling indah untuk membangun negeri.
(Kominfo LIRA Soppeng / LintasTimor.id)
