PUNCAK JAYA [LINTASTIMOR.ID] – Siang di Kampung Lima-Lima, Distrik Pagaleme, terasa sunyi pada Senin (18/8/2025). Namun, di balik kesunyian itu, aparat Satgas Operasi Damai Cartenz bersama Polres Puncak Jaya tengah mengurai kembali potongan-potongan peristiwa kelam: penembakan yang merenggut nyawa Brigpol Ronal M. Enok, Januari lalu.
Dengan garis polisi membatasi lokasi, penyidik bergerak hati-hati. Mereka menggambarkan ulang posisi korban, pelaku, hingga benda-benda yang ditinggalkan. Setiap jarak diukur, setiap detail dicatat. Seolah ingin mengembalikan suara tembakan yang membungkam Brigpol Ronal di kampung terpencil itu.
“Rekonstruksi ini adalah langkah penting memastikan kejelasan kronologi, sekaligus memperkuat alat bukti agar para pelaku diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegas Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H.
Menghidupkan Kembali Detik-Detik Terakhir
Tim penyidik yang dipimpin AKP Safri Panterengi memeragakan ulang adegan: posisi Brigpol Ronal saat tergeletak di tanah, sepeda motor yang ditungganginya, helm, jeriken minyak tanah, serta tiga selongsong peluru kaliber 9 mm yang ditemukan di lokasi.
Nama pelaku pun tak lagi samar. Kindiku Tabuni alias Gumbanak disebut sebagai penembak, sementara Konara Enumbi, rekannya, sudah ditangkap aparat beberapa hari lalu di sebuah honai di Kampung Usir Depan. Keduanya terhubung dengan kelompok bersenjata pimpinan Bumiwalo Telenggen, nama yang kerap mewarnai rentetan kekerasan di Puncak Jaya.
Peluru yang Menyisakan Luka
Bagi aparat, olah TKP hanyalah rangkaian prosedur penyidikan. Namun bagi keluarga, itu adalah upaya untuk merangkai kembali alasan mengapa seorang anak bangsa harus pulang dalam peti mati.
“Setiap peluru yang kami temukan bukan hanya barang bukti. Ia adalah saksi bisu yang akan membawa kebenaran bagi almarhum Brigpol Ronal,” ucap seorang penyidik pelan, sembari menandai lokasi ditemukannya proyektil emas keemasan yang mengoyak tubuh sang brigadir.
Masyarakat Diajak Berdiri Teguh
Dalam kesempatan itu, Kombes Pol Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., Kasatgas Humas Damai Cartenz, mengingatkan warga agar tak terpengaruh isu-isu provokatif.
“Kami mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan bekerja sama dengan aparat. Jangan takut melapor jika mengetahui aktivitas mencurigakan kelompok bersenjata. Satgas akan selalu hadir menjaga keamanan dan melindungi warga,” ujarnya dengan nada menenangkan.
Keadilan yang Dikejar Hingga Ujung Honai
Brigjen Pol Faizal menegaskan, negara tidak akan membiarkan tragedi ini menguap tanpa kejelasan. Setiap nama yang terlibat, katanya, akan diburu hingga ke ujung honai.
“Satgas Ops Damai Cartenz berkomitmen mengusut tuntas penembakan Brigpol Ronal. Ini bukan hanya tentang aparat yang gugur, melainkan tentang tegaknya hukum di tanah Papua,” ucapnya mantap.
Jejak Sunyi di Kampung Lima-Lima
Senja merayap di Kampung Lima-Lima. Jejak langkah aparat meninggalkan tanah yang beberapa bulan lalu menjadi saksi bisu kematian seorang bhayangkara. Namun, di balik sunyi itu, ada janji: bahwa darah Brigpol Ronal tidak akan sia-sia, dan keadilan akan tetap dicari, seberat apa pun jalan yang harus ditempuh.
(Redaksi | LINTASTIMOR.ID)