Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
Gaya HidupHukum & KriminalKabupaten MimikaNasionalPeristiwaPolkam

Langkah Kemanusiaan dari Timur: KKT Mimika Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran Pomako

22
×

Langkah Kemanusiaan dari Timur: KKT Mimika Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran Pomako

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

 

MIMIKA, [LINTASTIMOR.ID] — Dalam diam yang penuh haru, keluarga besar Tomia di Mimika melangkah dengan ketulusan, Rabu pagi, 6 Agustus 2025, rombongan Kerukunan Keluarga Tomia (KKT) Mimika hadir di posko pengungsian korban kebakaran di kawasan Pomako, Distrik Mimika Timur, membawa serta lebih dari sekadar bantuan—mereka membawa harapan.

Example 300x600

Di bawah terik matahari dan debu yang belum sempat reda pasca bencana, para anggota dan pengurus KKT Mimika menyalurkan berbagai kebutuhan pokok, perlengkapan tidur, dan logistik harian kepada para penyintas. Bantuan tersebut merupakan hasil gotong royong dan swadaya para anggota, yang bergerak cepat tanpa menunggu komando.

“Ini bukan hanya tentang bantuan barang, tapi tentang cinta dari jauh yang ingin memeluk luka mereka yang terdalam,” ujar Muh. Amin, perwakilan pemuda KKT Mimika, dengan suara yang nyaris pecah oleh emosi.
“Kami di sini sebagai keluarga. Ketika satu terluka, yang lain merasa.”

Mereka tidak datang sebagai tamu. Mereka datang sebagai sesama anak negeri yang menyadari betul arti dari kebersamaan di tengah luka kolektif. KKT Mimika menjadikan tragedi ini sebagai panggilan jiwa untuk hadir, menguatkan, dan menyalakan kembali cahaya solidaritas yang kadang redup oleh rutinitas harian.

“Kami tidak ingin hanya jadi penonton duka. Kami ingin jadi bagian dari tangan-tangan yang membersihkan air mata,” ucap Herianto, pemuda KKT lainnya, sambil menyerahkan satu kardus bantuan dengan hati yang penuh.

Aksi kemanusiaan ini tak hanya mencerminkan empati komunitas Tomia, tetapi juga menjadi pesan moral yang kuat: bahwa di tengah berbagai krisis, harapan masih bisa tumbuh—asal kita saling menjaga.

KKT Mimika pun mengajak komunitas lain, individu, maupun lembaga, untuk membuka hati dan bahu. Karena di balik setiap puing yang terbakar, masih ada manusia yang perlu dipeluk oleh rasa peduli.

“Mungkin apa yang kami bawa tak seberapa. Tapi kami percaya, satu langkah kecil dengan cinta, bisa menjangkau luka yang besar,” pungkas Muh. Amin, menatap deretan tenda biru dengan mata berkaca.


 


 

Example 300250