Scroll untuk baca artikel
Bupati  mimika
Example 728x250
Kabupaten MimikaNasionalPolkam

Langkah Hijau Bandara Mozes Kilangin Mimika

7
×

Langkah Hijau Bandara Mozes Kilangin Mimika

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

TIMIKA, (LINTASTIMOR.ID) – Di ruang rapat sederhana kantor UPBU Mozes Kilangin, Rabu (15/10/2025), suara-suara penuh kesadaran lingkungan berpadu dengan semangat pembangunan. Hari itu, Mimika menandai awal baru—sebuah langkah hijau menuju pengelolaan bandara yang berkelanjutan melalui Seminar Pendahuluan Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Bandara Mozes Kilangin.

Sekretaris Daerah Mimika, Abraraman Kateyau, membuka seminar dengan nada reflektif namun tegas.

Example 300x600

“AMDAL bukan sekadar dokumen administratif,” ujarnya perlahan, “tetapi cermin dari tanggung jawab moral kita untuk menjaga keseimbangan alam bagi generasi mendatang.”

Ia menyebut langkah ini sebagai komitmen bersama antara pemerintah dan masyarakat dalam memastikan bahwa modernisasi bandara tidak menyingkirkan harmoni dengan lingkungan. “Pemerintah Kabupaten Mimika akan selalu berdiri di belakang setiap upaya yang menjamin kenyamanan dan keselamatan publik tanpa mengorbankan alam,” tambahnya.

Dari sisi teknis, Elcardobes Sapakoly, Kepala Bidang Udara Dinas Perhubungan Mimika yang juga Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), menjelaskan alasan mendesak di balik penyusunan dokumen AMDAL.

“Banyak fasilitas bandara seperti apron dan infrastruktur pendukung belum memiliki payung lingkungan yang kuat,” ungkapnya. “Karena itu, penyusunan AMDAL ini menjadi prioritas utama.”

Ia pun berharap adanya sinergi dengan PT Freeport Indonesia, pemilik kawasan bandara, untuk membuka data dan berbagi pengalaman dari dokumen AMDAL tahun 1997. “Kolaborasi adalah kunci. Kami ingin proses ini tidak hanya formalitas, tetapi menjadi contoh terbaik dalam pengelolaan lingkungan,” katanya.

Proses penyusunan dokumen, lanjut Elcardobes, akan melibatkan para ahli dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan tim konsultan dari Universitas Kristen Indonesia Papua (UKIP). Tahapan penapisan akan menentukan apakah diperlukan dokumen AMDAL penuh atau bentuk dokumen lingkungan lainnya. “Target kami, kontrak penyusunan sudah ditandatangani pada 27 Desember 2025. Setelah itu, tim akan bekerja menyusun dokumen komprehensif sesuai regulasi,” jelasnya.

Sementara itu, Atus Buku, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UKI Paulus, memberi perspektif akademik tentang pentingnya partisipasi semua pihak dalam setiap tahap AMDAL.

“AMDAL bukan pekerjaan meja semata. Ia hidup dari dialog, dari partisipasi masyarakat, dan dari kejujuran data,” tuturnya. “Setiap suara, setiap masukan, akan memperkaya kualitas dokumen ini.”

Seminar yang berlangsung tenang namun sarat makna itu menandai babak baru perjalanan Bandara Mozes Kilangin—dari sekadar simpul transportasi, menjadi simbol kesadaran lingkungan di tanah Amungme dan Kamoro.

Dengan dukungan lintas sektor, pemerintah berharap bandara kebanggaan Mimika ini tumbuh sebagai bandara modern yang ramah lingkungan, berdaya saing, dan berpihak pada masa depan bumi.


 

Example 300250