TIMIKA | LINTASTIMOR.ID – Dari pesisir Papua Tengah, ribuan kepiting hidup kembali mengangkasa menuju pasar global. Sebanyak 2.580 ekor kepiting senilai Rp74 juta berhasil disertifikasi oleh Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Papua Tengah di Pos Pelayanan Bandara Mozes Kilangin, Jumat (26/9/2025). Komoditas bernilai ekonomi tinggi itu siap diekspor ke Singapura.
Proses karantina dilakukan dengan penuh ketelitian. Petugas memeriksa fisik setiap kepiting, memastikan tubuhnya bebas luka, penyakit, maupun parasit. Wadah pengangkut pun diperhatikan, dari kebersihan, keamanan, hingga kelayakan untuk perjalanan panjang. Bahkan suhu dan kadar oksigen dalam wadah dipantau agar kepiting tetap segar dan hidup hingga tiba di negara tujuan.
Kepala Karantina Papua Tengah, Anton Panji Mahendra, menegaskan pentingnya langkah ini.
“Tindakan karantina dilakukan untuk menjamin kesehatan dan keamanan pangan komoditas ekspor. Harapannya, produk-produk kita bisa bersaing di pasar global,” ujarnya.
Anton menambahkan, pengawasan tidak hanya melindungi sumber daya hayati, tetapi juga menjaga kepercayaan mitra dagang luar negeri terhadap produk Indonesia.
“Setiap komoditas harus dipastikan sehat, bebas hama penyakit, serta memenuhi persyaratan negara tujuan,” imbuhnya.
Upaya itu menjadi bagian dari komitmen Karantina Papua Tengah dalam mendukung ekspor dan memperkuat daya saing daerah. Bersama seluruh pemangku kepentingan, Anton memastikan kolaborasi akan terus dijaga, demi membuka jalan lebih luas bagi potensi komoditas Papua Tengah di kancah internasional.
Dari tanah Papua yang kaya hasil laut, kepiting-kepiting itu bukan hanya simbol perdagangan, melainkan juga pengingat: bahwa kekayaan alam Nusantara bisa hadir di meja makan dunia, membawa nama baik negeri dari perbatasan ke pasar global.
(LINTASTIMOR.ID – Suara dari Perbatasan untuk Perdamaian Dunia)
