PUNCAK, [LINTASTIMOR.ID] – Di balik kabut tipis yang menyelimuti Ilaga, gema tepuk tangan pecah di halaman Bandara Aminggaru. Jumat pagi, 15 Agustus 2025, Bupati Puncak Elvis Tabuni berdiri tegak di depan gedung terminal baru—bangunan yang menjadi simbol harapan dan keterhubungan tanah tinggi Papua dengan dunia luar.
Diapit Wakil Bupati Naftali Akawal, Ketua DPRD Puncak Thomas Tabuni, Pj. Sekda Nenu Tabuni, Kapolres Puncak Kompol Mardi Marpaung, Dandim 1717/Puncak Letkol Inf. Himawan, Forkopimda, dan para pimpinan OPD, Elvis menatap hangat wajah-wajah warga yang hadir. Di matanya, bandara ini bukan sekadar infrastruktur, tetapi gerbang impian.
“Puji syukur kepada Tuhan yang telah menjaga Kabupaten Puncak. Proses pekerjaan gedung terminal ini tuntas berkat perlindungan-Nya, dan hari ini, kita serahkan untuk digunakan oleh masyarakat Puncak,” ucapnya, dengan suara yang seolah memantul di perbukitan hijau yang mengelilingi Ilaga.
Gedung terminal baru ini adalah UPBU Kelas III—rancangan modern yang tetap menyatu dengan lanskap pegunungan. Dindingnya memantulkan cahaya pagi, sementara di dalamnya tersimpan harapan akan lalu lintas manusia, barang, dan cerita yang akan mengalir masuk dan keluar dari Puncak.
Elvis tak lupa mengajak masyarakat menjaga kebersihan dan merawatnya dengan rasa memiliki. “Ini rumah kita bersama di pintu langit. Mari kita rawat, agar generasi berikutnya juga merasakan kebanggaan yang sama,” pesannya, seperti doa yang melayang di udara dingin Ilaga.
Terminal Bandara Aminggaru kini resmi menjadi denyut baru di jantung Puncak—tempat di mana jejak kaki bertemu jejak sayap, dan mimpi-mimpi terbang lebih tinggi dari puncak gunung itu sendiri.