Scroll untuk baca artikel
Bupati  mimika
Example 728x250
NasionalPeristiwaPolkam

Jalan yang Amblas, Harapan yang Tetap Menyala

225
×

Jalan yang Amblas, Harapan yang Tetap Menyala

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

DOLOKSANGGUL |LINTASTIMOR.ID) — Dalam kabut pagi yang menggantung di lereng Siatas Onan Ganjang, Bupati Humbang Hasundutan, Dr. Oloan Paniaran Nababan, melangkah perlahan di jalur hutan yang basah,Kamis (11/12/2025).

Di hadapannya, bukan sekadar jalan yang rusak—melainkan urat nadi sebuah desa yang terputus oleh banjir dan tanah longsor. “Kita tidak boleh membiarkan warga berjalan sendirian di tengah bencana. Pemerintah harus hadir, dan hadir sepenuh hati,” ucapnya, tenang namun berwibawa.

Example 300x600

Perjalanan dimulai dari Desa Sampetua. Hampir dua jam melintasi jalur berat: menyusuri hutan rimbun, menyeberangi arus sungai yang belum jinak, serta menapaki persawahan licin yang setiap langkahnya terasa seperti menantang takdir.

Jalan utama menuju Desa Batu Nagodang Siatas telah amblas oleh banjir dan longsor beberapa waktu lalu.

Kini, satu-satunya akses hanyalah jalan alternatif yang hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki.

Di beberapa titik, suara langkah rombongan bercampur dengan gesekan lumpur dan serpihan bebatuan—jejak bencana yang belum usai. Dua unit alat berat tengah bekerja membuka jalur; suara mesinnya seperti denyut baru bagi desa yang terluka.

Namun luka itu belum berhenti di situ. Jaringan listrik masih putus total, desa berada dalam gelap selama berminggu-minggu. Untuk sementara, Pemkab Humbang Hasundutan menyiapkan satu unit Starlink sebagai alat komunikasi darurat, agar warga tetap terhubung dengan dunia luar.

Pada bagian sungai yang menjadi pemutus mobilitas, pemerintah menyiapkan jembatan Bailey sebagai solusi darurat. Struktur baja itu kelak menjadi jembatan harapan—akses sementara sebelum jalan permanen dibangun. “Kami sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Jembatan bailey sudah disiapkan, tinggal dipasang. Semoga segera dapat digunakan warga,” kata Bupati Oloan dengan nada penuh tanggung jawab.

Ketika rombongan tiba di Batu Nagodang Siatas, warga telah menunggu. Bupati Oloan menyambut mereka satu per satu, bukan sebagai pejabat yang berkunjung, melainkan sebagai sesama manusia yang sedang berbagi beban. Dialog dilakukan terbuka, diakhiri doa bersama—tanda bahwa harapan masih hidup, bahkan di tengah jalan yang amblas.

Saya mohon doa dan kerja sama seluruh masyarakat. Kita bangun kembali desa ini dengan gotong royong. Pemerintah akan mempercepat penanganan darurat, memastikan bantuan tiba, dan akses dibuka secepat mungkin,” ungkapnya.

Di tengah reruntuhan tanah yang masih basah dan sungai yang terus mengalir tanpa menoleh ke belakang, warga Batu Nagodang Siatas menyimpan keteguhan yang tak mudah runtuh. Banjir boleh menghancurkan jalan, namun tidak pernah mampu meruntuhkan tekad untuk bangkit.

Dan di antara suara alat berat, langkah kaki yang menembus hutan, serta doa yang bergema di lereng bukit, satu hal menjadi jelas: jalan menuju pemulihan memang panjang, tetapi harapan selalu menemukan jalannya sendiri.

Example 300250