TIMIKA, [LINTASTIMOR.ID] – Di jantung Mimika, sebuah jalan impian terbentang, menjanjikan kemudahan akses menuju Bandara Mozes Kilangin. Namun, kerikil tajam menghadang: pembebasan lahan. Pemerintah Kabupaten Mimika tak menyerah, memilih merajut asa melalui dialog, menyapa hati warga pemilik lahan demi solusi terbaik.
Inosensius Yoga Pribadi, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU PR) Mimika, menegaskan bahwa musyawarah adalah kunci utama. “Kami sangat menghargai hak-hak masyarakat. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk mengedepankan dialog yang konstruktif dan transparan,” ujarnya, Senin (13/10/2025).
Pemda menyadari betul betapa pentingnya jalan ini sebagai urat nadi perekonomian dan aksesibilitas wilayah Mimika. Bandara Mozes Kilangin merupakan gerbang utama yang menghubungkan Mimika dengan dunia luar.
“Penyelesaian masalah lahan ini menjadi prioritas kami agar pembangunan jalan dapat segera dilanjutkan dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” kata Inosensius.
Salah satu poin krusial dalam dialog adalah pembahasan mengenai nilai ganti rugi lahan dan tanaman. Pemda berjanji akan melakukan perhitungan ulang yang lebih cermat dan melibatkan partisipasi aktif dari warga pemilik lahan.
“Kami ingin memastikan bahwa ganti rugi yang diberikan benar-benar adil dan sesuai dengan nilai ekonomis serta budaya dari lahan dan tanaman yang terdampak,” tegas Inosensius.
Dengan mengedepankan pendekatan yang humanis dan transparan, Pemda berharap masalah lahan ini dapat segera diatasi. Pembangunan jalan Petrosea menuju Bandara Mozes Kilangin diharapkan dapat meningkatkan konektivitas, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Mimika.