Scroll untuk baca artikel
Bupati  mimika
Example 728x250
InternasionalNasionalPeristiwaPolkam

Indonesia tegaskan peran strategis di pilar politik dan keamanan ASEAN

182
×

Indonesia tegaskan peran strategis di pilar politik dan keamanan ASEAN

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

KUALA LUMPUR | LINTASTIMOR.ID – Suara dari Perbatasan untuk Dunia

“Indonesia terus menjadi jangkar stabilitas kawasan, mendorong sentralitas dan solidaritas ASEAN di tengah dunia yang terus berubah.”
Mohammad K. Koba, Duta Besar dan Delegasi Indonesia di APSC ke-30

Example 300x600

Di bawah langit Kuala Lumpur yang berwarna perak pagi itu, bendera-bendera negara anggota ASEAN berkibar di depan Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC). Dari dalam gedung megah itu, suara diplomasi kembali menggema—sebuah pertemuan yang tak hanya membicarakan kepentingan politik, tetapi juga masa depan keamanan dan persatuan kawasan Asia Tenggara.

Adalah Pertemuan ke-30 ASEAN Political-Security Community (APSC) yang menjadi panggung utama pada Sabtu (25/10/2025). Di forum bergengsi ini, Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) Republik Indonesia kembali menegaskan perannya sebagai koordinator Pilar Politik dan Keamanan nasional, menempatkan Indonesia di garda depan arah strategis keamanan ASEAN.

Pertemuan tersebut merupakan bagian dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN dan serangkaian KTT Terkait yang berlangsung 24–29 Oktober 2025, sebuah momentum di mana negara-negara ASEAN menyatukan pandangan menghadapi ketidakpastian global yang kian menekan.

Diplomasi dari nusantara

Delegasi Indonesia pada pertemuan ini dipimpin langsung oleh Menteri Luar Negeri Sugiono, didampingi Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri Kemenko Polkam serta Duta Besar Mohammad K. Koba, yang dalam sesi pleno tampil lugas namun berimbang: menegaskan, menenangkan, dan mengikat semangat kolektif negara-negara ASEAN.

“Indonesia juga aktif mengusulkan berbagai inisiatif kerja sama, termasuk mendorong disepakatinya Malaka Declaration Against Online Scam and Cybercrime pada Pertemuan ke-19 ASEAN Ministers Meeting on Transnational Crimes (AMMTC) di Malaka,” ujar Koba usai pertemuan, suaranya tenang namun penuh bobot diplomatik.

Ia menekankan, penguatan kapasitas ASEAN dalam menangani isu-isu lintas pilar (cross-pillar issues) menjadi perhatian utama. Kolaborasi antar-badan sektoral dan antar-pilar menjadi kunci agar ASEAN tidak hanya menjadi forum seremonial, tetapi kekuatan nyata yang mampu menjawab tantangan global.

Visi strategis menuju 2045

Dalam forum itu, Kemenko Polkam mempertegas perannya sebagai koordinator Pilar Politik dan Keamanan ASEAN yang membawahi sembilan badan sektoral dan satu organ ASEAN. Pilar ini bergerak berdasarkan Cetak Biru Pilar Politik dan Keamanan ASEAN yang kini dijalankan secara nasional melalui Rencana Aksi Nasional 2025.

Koba menjelaskan, “Kemenko Polkam terus mendorong sinkronisasi kebijakan politik luar negeri Indonesia di ASEAN, termasuk dalam isu Code of Conduct on the South China Sea, kerja sama pertahanan dan keamanan, penanggulangan kejahatan transnasional, serta perlindungan hak asasi manusia.”

Bagi Indonesia, politik luar negeri bukan sekadar posisi diplomatik, melainkan cerminan karakter bangsa yang menjunjung nilai perdamaian, keadilan, dan kebersamaan.

Menjadi jangkar stabilitas kawasan

Di tengah perubahan geopolitik dan tekanan ekonomi global, Indonesia tampil sebagai jangkar yang menjaga keseimbangan. Melalui forum APSC, Indonesia menegaskan bahwa sentralitas dan kesatuan ASEAN bukan hanya jargon politik, melainkan wujud tanggung jawab moral untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.

Partisipasi aktif Kemenko Polkam di forum ini sekaligus menandai komitmen Indonesia untuk menjadi penggerak utama diplomasi politik-keamanan ASEAN, dengan pendekatan inklusif, dialogis, dan berbasis kepercayaan antarnegara.

“Indonesia percaya bahwa keamanan kawasan bukanlah milik satu bangsa, tetapi hasil dari kepercayaan bersama. Kita ingin ASEAN tetap menjadi rumah yang damai bagi semua,” ujar Koba menutup pernyataannya.

Menuju puncak KTT ASEAN  ke-47

Hasil pembahasan APSC ke-30 akan menjadi salah satu dokumen strategis yang dibawa ke KTT ke-47 ASEAN, di mana para Kepala Negara dan Pemerintahan akan merumuskan arah kebijakan bersama menghadapi tantangan regional dan global.

Dari ruang sidang Kuala Lumpur Convention Centre, gema diplomasi Indonesia terdengar tegas: menyatukan kawasan, menguatkan kepercayaan, dan menegaskan peran strategisnya di kancah dunia.

“Politik luar negeri Indonesia adalah politik kemanusiaan. Kita bukan hanya bicara tentang kekuasaan, tapi tentang masa depan Asia Tenggara yang damai.”

LINTASTIMOR.ID
Suara dari Perbatasan untuk Dunia

Example 300250