Suara rakyat mengalir dari halaman rumah hingga meja kebijakan, menjadi denyut nyata demokrasi lokal.
lintastimor.id — Suara dari Perbatasan untuk dunia
TIMIKA — Dalam suasana akrab dan penuh kehangatan, Anggota DPRD Kabupaten Mimika, Herman Tangke, menggelar reses tahap II di kediamannya di Jalan Budi Utomo, Kamis (9/10/2025).
Politisi Partai Demokrat itu membuka ruang dialog langsung bersama konstituennya, mendengar satu per satu keluhan dan harapan masyarakat yang hidup di tengah dinamika kota tambang dan perkampungan rawa.
“Aspirasi dari masyarakat terutama mengenai infrastruktur penanggulangan banjir, peningkatan jalan lingkungan, serta masalah kesehatan seperti malaria dan fogging,” ujar Herman Tangke dengan nada reflektif, menegaskan komitmennya untuk menyerap suara rakyat hingga ke akar.
Pertemuan sederhana itu menghadirkan berbagai lapisan warga—ibu rumah tangga, tokoh RT, hingga pemuda—yang menyuarakan kegelisahan mereka tentang persoalan yang nyaris klasik: jalan rusak, air meluap, dan nyamuk yang tak kunjung reda.
Sentuhan Kemanusiaan di Tengah Reses
Bagi Herman Tangke, reses bukan sekadar agenda formal, melainkan momentum untuk menautkan kembali rasa antara wakil rakyat dan rakyat yang diwakilinya.
Terkait masalah kesehatan, ia menyampaikan akan segera berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan penyemprotan malaria dan menindaklanjuti keluhan warga soal demam berdarah yang masih menjadi ancaman di musim pancaroba.
“Saya akan dorong agar penyemprotan bisa dilakukan lebih rutin dan menyeluruh. Ini bukan sekadar program, tapi soal kepedulian pada hidup warga,” ucapnya.
Dari Lampu Jalan hingga Posyandu
Masalah penerangan jalan juga muncul dalam forum reses tersebut. Herman Tangke menjelaskan akan berkoordinasi dengan Dinas Perumahan Rakyat, sebab instansi itu memiliki program tahunan distribusi lampu jalan.
Ia berjanji memperjuangkan agar wilayah-wilayah yang gelap di malam hari bisa mendapatkan jatah penerangan yang layak.
Tak hanya itu, kebutuhan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) juga menjadi perhatian serius.
“Saya sudah berkoordinasi dengan Kelurahan Temuro Jaya agar tempat saya bisa dimanfaatkan sementara sebagai Posyandu, sambil menunggu proses pembangunan resmi dari dinas kesehatan,” jelas Herman.
Baginya, tempat itu bukan sekadar ruang fisik, melainkan simbol tanggung jawab sosial seorang wakil rakyat. Ia menyiapkan areal tersebut agar dapat digunakan segera, terutama untuk pelayanan kesehatan anak balita.
Politik yang Menyentuh Kehidupan Nyata
Reses di halaman rumah Herman Tangke menjadi potret kecil tentang bagaimana politik bisa menyentuh kehidupan sehari-hari.
Tak ada jarak antara kursi rakyat dan kursi dewan, hanya obrolan tulus tentang jalan berlubang, banjir, dan masa depan anak-anak Mimika.
Menutup kegiatan itu, Herman menyampaikan apresiasi kepada para jurnalis yang hadir.
“Terima kasih untuk teman-teman media yang selalu setia meliput dan menyuarakan aspirasi warga. Semoga apa yang disampaikan hari ini menjadi langkah nyata bagi kesejahteraan masyarakat Mimika,” pungkasnya.