Di balik surat resmi itu, tersimpan suara hati rakyat Amanatun. Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, membawa harapan dan kerinduan masyarakat kepada Pemerintah Pusat. Harapan agar Amanatun menjadi rumah baru dalam peta otonomi Indonesia.
KUPANG, [LINTASTIMOR.ID] – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) secara resmi menyampaikan aspirasi masyarakat Amanatun di Kabupaten Timor Tengah Selatan kepada Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, terkait usulan pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) Amanatun.
Dalam surat bernomor 100.2 / 591 / PEMKES tertanggal 01 Juli 2025, Gubernur NTT, E. Melkiades Laka Lena menjelaskan bahwa usulan ini lahir dari kunjungan Raja Amanatun, tokoh adat, dan tokoh masyarakat yang datang ke Kupang pada 26 Mei 2025.
Kedatangan mereka tidak sekadar membawa permohonan administratif, tapi membawa kerinduan dan doa rakyat untuk diakui sebagai wilayah yang berdiri mandiri.
“Raja dan tokoh adat ingin ke Jakarta untuk bertemu langsung dengan Bapak Menteri dan menyuarakan hati rakyatnya. Namun Gubernur NTT menegaskan bahwa suara mereka sudah sampai — dan akan diteruskan dengan penuh tanggung jawab,” demikian tertulis dalam surat tersebut.
Pemerintah Provinsi NTT sendiri bukan pertama kali menyuarakan pemekaran wilayah. Sejak 2010, sudah diusulkan delapan calon DOB, yakni:
- Adonara di Kabupaten Flores Timur
- Kota Madya Maumere di Kabupaten Sikka
- Amanatun di Kabupaten Timor Tengah Selatan
- Amfoang di Kabupaten Kupang
- Pantar di Kabupaten Alor
- Sumba Selatan, Sumba Timur Jaya, dan Pahunga Lodu di Kabupaten Sumba Timur
Usulan ini bukan semata strategi administratif, tapi lebih sebagai tali kasih antara pemerintah dan rakyat, mewujudkan cita-cita agar pelayanan publik lebih dekat dan pembangunan lebih merata.
“Kami mohon arahan dan petunjuk dari Bapak Menteri agar dapat kami teruskan kepada masyarakat di calon-calon DOB,” tulis Gubernur dengan nada rendah hati, namun penuh harap.
Dari Kupang hingga Jakarta, dari kampung hingga kementerian, harapan tentang DOB Amanatun adalah cerita cinta rakyat terhadap tanah kelahiran mereka. Cinta yang ingin dipeluk negara dengan pengakuan, pembangunan, dan perhatian.