KUPANG |LINTASTIMOR.ID| — Suara dari Perbatasan untuk Perdamaian Dunia — Sabtu 4 Oktober 2025 di Rumah Jabatan Gubernur NTT, angin dari Laut Timor membawa dua kabar tentang semangat yang sama: kerja keras dan cinta pada tanah kelahiran. Gubernur NTT Melki Laka Lena menerima dua rombongan tamu istimewa—para juara muda dari lapangan bola, dan para petani dari hamparan sawah.
⚽ Para Penakluk Rumput Hijau dari Malaka
Mereka datang dengan peluh yang belum kering, langkah yang masih berbau perjuangan dari Surabaya. PS Malaka Kupang U-15, didampingi Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran, serta Ketua Askab PSSI Malaka, Adrianus Bria Seran, baru saja pulang dari Piala Presiden U-15 2025 dengan gelar Juara II Nasional.
Di final, mereka memang kalah tipis 0–1 dari Asti Kudus. Tapi di mata Nusa Tenggara Timur, mereka sudah pemenang sejati. Mereka membawa pulang bukan hanya trofi, tapi juga harga diri dan keyakinan bahwa anak-anak dari perbatasan pun bisa bersaing di panggung nasional.
“Jangan takut bermimpi,” pesan Gubernur Melki lembut namun penuh daya.
“Raih cita-cita jadi pemain profesional, tapi jangan lupakan pendidikan.
Terus berlatih, tetap rendah hati, dan buktikan kalau mimpi dari pelosok bisa jadi nyata.”
Dari Sawah yang Menghijau, Panen Sebuah Harapan
Usai menerima para atlet muda, Gubernur kembali menyambut tamu dari bumi yang lain—Pengurus Lembaga Tani Ternak Indonesia (LT2I) NTT bersama Kelompok Tani Sehati. Mereka datang membawa kabar baik dari Desa Mata Air, Kecamatan Kupang Tengah: panen perdana padi pada 20 September 2025.
Panen simbolis dilakukan di lahan 1 hektar, dari total 25 hektar yang siap dipanen bertahap. Pemprov NTT mendukung lewat program optimasi lahan, sementara Pemkab Kupang membantu dengan hand tractor. Setelah musim panen April–September, para petani segera bersiap menanam kembali pada Oktober–Desember. Targetnya: IP 3, tiga kali tanam dalam setahun—sebuah revolusi sunyi yang tumbuh dari lumpur sawah.
“Panen ini bukan sekadar hasil bumi,” ujar Gubernur Melki,
“tapi bukti bahwa kerja sama, tekad, dan disiplin adalah pupuk terbaik bagi kemajuan.”
Dua Dunia, Satu Semangat NTT
Dari lapangan bola hingga sawah, dari mimpi anak muda hingga tangan petani, dua kisah itu berpadu di satu ruang: ruang harapan. Di sanalah NTT terus menanam kebanggaan—dengan keringat, ketulusan, dan mimpi besar yang tak kenal batas.
Di Rumah Jabatan Gubernur, NTT tampak indah bukan karena pencapaiannya, tetapi karena jiwanya yang tak pernah berhenti berjuang.
LINTASTIMOR.ID — Menyuarakan Timur, Menggema untuk Perdamaian Dunia.