KUPANG| LINTASTIMOR.ID)- Di senja itu, gemuruh sorak dan denting bola yang membentur lantai Sport Center SMA Katolik Giovanni Kupang menjadi saksi lahirnya kembali gairah olahraga di kalangan remaja NTT. Givans Cup IV, turnamen futsal antar pelajar SMP yang telah menjadi ikon kompetisi usia muda, resmi dibuka oleh Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena dengan pesan penuh makna.
“Olahraga, khususnya futsal, bukan sekadar hiburan. Ia adalah ruang pembinaan, tempat lahirnya talenta-talenta yang kelak bisa membawa nama NTT, bahkan Indonesia, ke pentas nasional dan internasional,” tutur Melki Laka Lena, suaranya mengalun tegas namun penuh kehangatan, memikat hadirin yang memadati arena.
Turnamen yang kini memasuki tahun keempat penyelenggaraannya itu, menurut Gubernur, telah menjelma menjadi panggung bergengsi bagi pelajar SMP di NTT. Dari tahun ke tahun jumlah peserta terus meningkat, seakan menegaskan bahwa gairah futsal di tanah Flobamorata tak pernah padam.
Dalam sambutannya, Melki tidak hanya menekankan pentingnya kemenangan di lapangan, melainkan juga nilai-nilai luhur yang menyertai permainan.
“Apa yang kita kejar di sini melampaui skor dan piala.
Kemenangan sejati bukan semata soal mencetak gol, melainkan tentang bagaimana kalian menghargai lawan, menjunjung aturan, dan membangun kerja sama yang solid,” pesannya, disambut tepuk tangan meriah.
Lebih jauh, ia mengaitkan semangat turnamen ini dengan arah pembangunan NTT di era Melki–Johni. Pemerintah, kata dia, ingin menghadirkan generasi muda yang bukan hanya unggul akademik, tetapi juga sehat jasmani, tangguh mental, dan berkarakter kokoh. Bahkan, ia menyalakan api kewirausahaan di kalangan pelajar.
“Bagi anak-anak OSIS, jadikan turnamen ini kesempatan belajar berorganisasi sekaligus berwirausaha. Dari mengelola kantin, menjual produk kreatif, hingga mendukung karya teman-teman sendiri—semua itu bagian dari pembelajaran hidup,” ungkapnya penuh inspirasi.
Turnamen tahun ini diikuti 40 tim dari 30 sekolah yang datang dari Kota dan Kabupaten Kupang, TTS, Rote Ndao, hingga Alor. Sebuah pertemuan yang tak sekadar menampilkan permainan, tetapi juga silaturahmi dan pertukaran semangat antar daerah.
Ketua Panitia, Maria Hebi, melaporkan bahwa Givans Cup telah tumbuh menjadi magnet olahraga bagi pelajar. Sementara itu, Kepala SMA Katolik Giovanni Kupang, Rm. Stefanus Mau, menegaskan bahwa olahraga adalah jantung pembinaan karakter siswa.
“Olahraga adalah media yang baik untuk membentuk disiplin, kerja sama tim, dan kekompakan. Itu semua adalah bekal hidup yang tak ternilai,” katanya penuh keyakinan.
Dan di atas lapangan futsal yang berkilau diterpa cahaya lampu sore, setiap bola yang digulirkan, setiap peluh yang menetes, seakan mengamini pesan Gubernur: bahwa futsal bukan hanya tentang mengejar kemenangan, melainkan tentang membangun masa depan generasi NTT yang sportif, tangguh, dan penuh harapan.
