JAKARTA | LINTASTIMOR.ID —
Gelombang protes rakyat yang meletup pada Agustus 2025 akhirnya menemukan jawabannya. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia memutuskan memangkas sejumlah tunjangan yang selama ini menjadi sorotan publik. Dari gedung megah Senayan, gema kritik berubah menjadi kebijakan—menandai titik balik dalam relasi rakyat dan wakilnya.
Sejak 31 Agustus 2025, fasilitas berlebih dipangkas: tunjangan perumahan Rp50 juta per bulan dihapus, biaya listrik dan telepon dihentikan, hingga moratorium perjalanan luar negeri diberlakukan. Langkah ini bukan sekadar teknis fiskal, melainkan simbol: sebuah lembaga yang dituntut berubah akhirnya merespons dengan pengorbanan.
“Keputusan ini diambil DPR RI untuk merespons aspirasi masyarakat, memperbaiki diri menjadi lembaga yang inklusif, dan mengembalikan kepercayaan publik,” ujar Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, suaranya meresap dalam catatan politik yang tengah mencari kembali legitimasi.
Kini, penghasilan bersih anggota DPR turun dari Rp104 juta per bulan menjadi sekitar Rp65,59 juta. Negara pun menghemat Rp267,33 miliar per tahun—angka yang setara dengan bantuan langsung tunai bagi hampir 900.000 orang rakyat kecil.
Bagi DPR, pemangkasan ini bukan hanya tentang angka, tetapi sebuah upaya membangun ulang jembatan kepercayaan yang sempat runtuh. Bagi rakyat, ini adalah pengingat bahwa suara mereka masih bisa mengguncang pilar kekuasaan.
Rincian Take Home Pay Anggota DPR Setelah Pemangkasan (Per Mei 2025)
- Gaji Pokok: Rp4.200.000
- Tunjangan Suami/Istri: Rp420.000
- Tunjangan Anak: Rp168.000
- Tunjangan Jabatan: Rp9.700.000
- Tunjangan Beras: Rp289.680
- Uang Sidang: Rp2.000.000
- Biaya Komunikasi Intensif: Rp20.030.000
- Tunjangan Kehormatan: Rp7.180.000
- Peningkatan Fungsi Pengawasan & Anggaran: Rp4.830.000
- Honorarium Legislasi: Rp8.460.000
- Honorarium Pengawasan: Rp8.460.000
- Honorarium Anggaran: Rp8.460.000
Total Bruto: Rp74.210.000
Pajak PPh: Rp8.610.000
Pendapatan Bersih: Rp65.590.000
Multilingual Versions
English
Indonesian Parliament Cuts Allowances: A Political Gesture of Sacrifice
The Indonesian House of Representatives has officially cut several controversial allowances following massive protests in August 2025. Housing allowance of Rp50 million was abolished, electricity and phone subsidies removed, and foreign trips restricted.
“This decision was made to respond to the people’s aspirations and to restore public trust,” said Deputy Speaker Sufmi Dasco Ahmad.
With the cut, lawmakers’ take-home pay drops from Rp104 million to Rp65.59 million. The state saves Rp267 billion annually—funds equal to cash assistance for nearly 900,000 citizens.
Nederlands
Het Indonesische Parlement schrapt toelagen: Een politiek gebaar van opoffering
Na massale protesten in augustus 2025 heeft de Indonesische Volksvertegenwoordiging enkele omstreden toelagen afgeschaft. De huisvestingsvergoeding van 50 miljoen rupiah werd afgeschaft, net als subsidies voor elektriciteit en telefoon. Buitenlandse reizen worden beperkt.
“Deze beslissing is genomen om naar de aspiraties van het volk te luisteren en het vertrouwen te herstellen,” aldus vicevoorzitter Sufmi Dasco Ahmad.
Het nettoloon daalt van 104 miljoen naar 65,59 miljoen rupiah. De staat bespaart 267 miljard per jaar.
Latina
Senatus Indonesiae Stipendia Minuit: Signum Politicum Sacrificii
Post protestationes populi, Parlamentum Indonesiae varias praebitiones sustulit.
“Haec deliberatio facta est ut fidem publicam restituamus,” dixit Vicepraeses Sufmi Dasco Ahmad.
Merces netta deputatorum decidit ab 104 miliones ad 65,59 miliones rupiah. Civitas servat 267 miliarda quotannis.
Bahasa Bali
DPR RI Nyepet Tunjangan: Satua Politik ring Pengorbanan
Sawisé protes ageng Agustus 2025, DPR RI mutusang nyepet tunjangan sane kadadosin polemik. Tunjangan perumahan Rp50 juta kalantur, listrik lan telpon kasurat, perjalanan luar negeri kasengkerang.
“Putusan puniki dados wangsul ring aspirasi krama miwah nyidang nglaksanayang kapercayaan,” icapang Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad.
Penghasilan net turun saking Rp104 juta dados Rp65,59 juta. Negara ngirit Rp267 miliar setahun.
Português (Timor-Leste)
Parlamento Indonézio Corta Subsídios: Um Gesto Político de Sacrifício
Após protestos em agosto de 2025, o Parlamento decidiu cortar subsídios como habitação (Rp50 milhões), eletricidade e telefone.
“Esta decisão foi tomada para responder ao povo e restaurar a confiança,” disse o Vice-Presidente Sufmi Dasco Ahmad.
O salário líquido caiu de Rp104 milhões para Rp65,59 milhões. O Estado poupa Rp267 mil milhões por ano.
Australian English
Indonesia’s DPR Cuts Perks After Protests
After nationwide protests, Indonesia’s parliament slashed housing, electricity, and travel perks.
“This step is about listening to the people and regaining their trust,” said Deputy Speaker Sufmi Dasco Ahmad.
MPs’ take-home pay drops from Rp104m to Rp65.59m, saving the state Rp267b a year—enough for cash aid to nearly 900,000 people.
Français
Le Parlement indonésien réduit ses indemnités: Un geste de sacrifice politique
À la suite des protestations d’août 2025, le Parlement a aboli plusieurs avantages, dont l’allocation logement de 50 millions de rupiah.
“Cette décision vise à répondre aux aspirations du peuple et à restaurer la confiance,” a déclaré le vice-président Sufmi Dasco Ahmad.
Le revenu net des députés chute de 104 à 65,59 millions de rupiah. L’État économise 267 milliards par an.
✨ Lintastimor.id — Menyuarakan Perbatasan, Menyatukan Nusantara.