TIMIKA | LINTASTIMOR.ID – Suara dari Perbatasan untuk Dunia
Peringatan Hari Tani Nasional ke-62 menjadi momentum refleksi sekaligus aksi nyata bagi Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Mimika di Kampung Muare, Distrik Mimika Timur, peringatan ini dikemas dalam bentuk panen simbolis jeruk siam, cabai besar, serta cabai kering, sekaligus pembagian bibit dan pupuk bagi kelompok tani.
Kepala Distanbun Mimika, Alice Wanma, menegaskan bahwa peringatan Hari Tani Nasional tidak boleh berhenti pada seremoni, melainkan harus memberi dampak nyata terhadap peningkatan kapasitas petani.
“Kami harapkan petani di Mimika bisa maju, mandiri, dan tidak kalah dalam produksi, baik hortikultura, pangan maupun perkebunan. Targetnya, kita mampu mencapai swasembada untuk semua komoditi tersebut,” ujarnya.
Momentum ini menjadi penting karena sektor pertanian tidak hanya menopang ketahanan pangan, tetapi juga menjadi benteng pertama dalam mencegah inflasi. Menurut data sistem SIMUTAN, terdapat lebih dari 600 kelompok tani di Mimika, di antaranya sekitar 300 kelompok berasal dari Orang Papua Asli (OPA).
Alice menambahkan, pembinaan yang terus dilakukan pemerintah merupakan strategi jangka panjang agar petani tidak hanya bergantung pada bantuan, tetapi tumbuh menjadi pelaku utama pembangunan pertanian di Mimika.
“Petani harus berani mandiri. Distanbun hadir untuk membuka jalan, tapi keberhasilan sejati ada di tangan petani itu sendiri,” tegasnya.
Peringatan Hari Tani Nasional ke-62 di Mimika tahun ini sekaligus menjadi cermin bahwa di tengah tantangan inflasi dan fluktuasi harga pangan, kemandirian petani adalah jawaban yang paling relevan.
