Scroll untuk baca artikel
Dirgahayu Indonesia 80
Example 728x250
NasionalPeristiwaPolkam

Dirgahayu ke-80 RI: Gubernur NTT Melkiades Laka Lena Serukan Persatuan dan Pancasila”

132
×

Dirgahayu ke-80 RI: Gubernur NTT Melkiades Laka Lena Serukan Persatuan dan Pancasila”

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

KUPANG, [LINTASTIMOR.ID] – Di halaman Rumah Jabatan Gubernur Nusa Tenggara Timur, Minggu (17/8/2025) pagi, merah putih berkibar anggun di bawah langit timur Indonesia. Ribuan pasang mata khidmat menyaksikan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, sebuah momen yang bukan hanya ritual tahunan, tetapi juga pengingat akan janji besar para pendiri bangsa delapan dekade silam.

Gubernur NTT, Melkiades Laka Lena, dalam pidatonya menegaskan bahwa tema HUT RI ke-80 “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju” bukan sekadar slogan. Ia adalah panggilan nurani untuk kembali menghidupkan semangat proklamasi di tengah derasnya arus globalisasi dan potensi perpecahan sosial.

Example 300x600

“Hanya dengan persatuan kita bisa kokoh, hanya dengan berpijak pada Pancasila kita bisa berdaulat, dan hanya dengan keduanya kita bisa mewariskan Indonesia maju untuk generasi mendatang,” ujar Melkiades dengan suara bergetar, disambut tepuk tangan hadirin.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan Pancasila sebagai asta cita pertama dalam arah pembangunan nasional.

Menurutnya, Pancasila bukan sekadar dasar negara, melainkan kompas perjalanan bangsa, pengejawantahan cita-cita proklamasi untuk Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

Delapan puluh tahun lalu, proklamasi menggema di Jakarta, menggetarkan nadi Nusantara. Kini gema itu hidup kembali di tanah Flobamorata, di mana Gubernur mengajak rakyat NTT untuk memelihara optimisme dan gotong royong sebagai warisan leluhur.

“Modal sosial kita adalah gotong royong. Dari rakyat NTT, oleh rakyat NTT, dan untuk rakyat NTT. Demi Indonesia yang kita cintai! Dirgahayu Republik Indonesia ke-80! Merdeka!” seru Melkiades penuh semangat.

Dengan lantang, semangat itu menembus batas ruang dan waktu: persatuan sebagai fondasi, Pancasila sebagai arah, dan optimisme sebagai cahaya menuju Indonesia yang lebih maju.


 

Example 300250