Scroll untuk baca artikel
Bupati  mimika
Example 728x250
Gaya HidupHiburanNasionalPeristiwa

Dari PAST to Present: Piche Kota Hadirkan Keintiman Musik dalam Balutan Misteri dan Cinta

196
×

Dari PAST to Present: Piche Kota Hadirkan Keintiman Musik dalam Balutan Misteri dan Cinta

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Oleh Redaksi Lintastimor.id

Ada yang berbeda dari malam 8 November tahun ini. Di bawah langit yang mulai beranjak gelap, Mystery Lounge & Bar bersiap menjadi saksi perjalanan seorang anak perbatasan yang kini bersinar di panggung nasional—Piche Kota, sosok muda yang memadukan kepekaan rasa dengan kejujuran nada.

Example 300x600

Dalam konser bertajuk “Past to Present – Intimate Concert 2025”, Piche tidak sekadar bernyanyi. Ia membuka lembar kenangan. Setiap bait yang keluar dari suaranya seperti serpihan hati yang disusun kembali menjadi puisi. Ada getir, ada harap, dan ada cinta yang diam-diam tumbuh dari setiap kata yang ia lantunkan.

“Musik bagi saya bukan sekadar suara, tapi cara untuk mengingat siapa saya dulu, dan siapa saya sekarang,” ujar Piche dalam sebuah wawancara sebelum konser dimulai. Kalimat itu terasa sederhana, namun mengandung kedalaman yang hanya dimiliki oleh mereka yang pernah menempuh perjalanan panjang menuju diri sendiri.

Malam itu, suasana terasa lembut dan personal. Cahaya biru redup menyorot panggung kecil, sementara di layar belakang terpampang tulisan besar: From PAST to Present. Sebuah kalimat yang seolah mewakili perjalanan Piche—dari masa lalu yang penuh perjuangan hingga masa kini yang gemerlap namun tetap bersahaja.

Tak hanya penggemar, komunitas musik Pichessa Fanbase turut meramaikan malam itu dengan energi hangat dan dukungan tanpa batas. Mereka mengenakan atribut biru lembut bertuliskan Pichessa Fanbase, simbol kebersamaan yang tak lekang oleh waktu.

Piche tampil elegan dengan balutan jas gelap, rambutnya yang bergelombang rapi menambah aura karismatik. Ia membuka konser dengan lagu yang telah menjadi tanda cintanya untuk tanah kelahiran: Doben. Saat bait pertama mengalun, suasana mendadak senyap. Semua mata terpaku, semua hati tertaut.

Ada sesuatu yang magis dalam cara Piche Kota menyampaikan musik. Ia tidak berusaha menjadi megah, ia justru menawan karena ketulusannya. Ia tidak sekadar tampil; ia bercerita, mencintai, dan mengajak penonton ikut bernostalgia.

Konser ini bukan sekadar pertunjukan. Ia adalah perjalanan rasa—dari masa lalu menuju masa kini, dari sunyi menuju sorak, dari “aku yang dulu” menuju “aku yang kini telah mengerti arti mencinta dan dimiliki musik”.

Dan di ujung malam, ketika lampu mulai redup dan tepuk tangan menggema, satu hal menjadi jelas:
Piche Kota bukan hanya penglaris café seperti dulu. Kini ia adalah penglaris hati, penglaris kenangan, dan penglaris harapan dalam dunia musik Indonesia.


Mystery Lounge & Bar, 8 November 2025
Ikuti perjalanan musiknya di @pichekota_
Pichessa Fanbase — Dari Penggemar, untuk Cinta yang Tak Pernah Padam

Example 300250