TIMIKA |LINTASTIMOR.ID)- Di tengah riuh pelantikan pengurus Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Papua Tengah di GOR SP5, Sabtu (18/10/2025), langkah sederhana seorang pejabat daerah mencuri perhatian. Plt. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Mimika, Samuel Yogi, tak sekadar hadir sebagai undangan—ia berkeliling menyapa satu per satu pelaku UMKM lokal, mendengarkan cerita mereka, dan menyalakan kembali bara semangat di hati para pengusaha kecil itu.
Bagi Magdalena, seorang pelaku UMKM yang setia menjaga lapak produknya di berbagai pameran lokal, sosok Samuel bukan hanya sekadar pejabat. Ia sudah seperti sahabat yang tak pernah lelah mendampingi.
“Saya berterima kasih sekali, sebab sejak beliau masih jadi kabid, tidak pernah meninggalkan kami. Beliau ini seperti orang tua yang selalu mengangkat kami pelaku UMKM lokal,” tutur Magdalena dengan mata berbinar.
Samuel Yogi dikenal rendah hati. Ia lebih memilih turun langsung ke lapangan ketimbang duduk nyaman di balik meja kantor. Dalam setiap kunjungannya, ia menyimak, menasihati, dan menguatkan. Bagi para pelaku UMKM, perhatian seperti itu adalah bentuk nyata dukungan moral yang jauh lebih berharga daripada sekadar bantuan materi.
“Beliau bukan hanya memberi bantuan, tapi juga semangat. Dengan hadirnya beliau, kami merasa diakui dan dihargai,” tambah Magdalena lagi.
Dukungan itu pun dirasakan oleh Diana Rumkorem, pelaku UMKM di bidang aksesoris khas Papua. Dengan bangga, Diana memperlihatkan hasil karyanya—gelang, kalung, dan hiasan kepala yang dibuat dari bahan alam Mimika.
“Kami bersyukur karena pak kadis selalu bersama kami. Bahkan pengurusan PIRT sekarang jadi lebih mudah. Tapi kami juga berharap pemerintah bisa bantu membangun rumah produksi agar kami punya tempat tetap untuk berkarya,” ungkap Diana lirih namun penuh harapan.
PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) yang dulu terasa rumit kini menjadi lebih mudah diakses. Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Mimika memastikan setiap pelaku usaha mendapat pendampingan administratif hingga tuntas. Perubahan kecil itu berdampak besar bagi keberlangsungan usaha rumahan.
Samuel Yogi sendiri menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen penuh untuk menumbuhkan UMKM lokal agar mampu menembus pasar nasional bahkan internasional.
“Omzet mereka kini sudah mencapai dua hingga lima juta rupiah per bulan. Itu bukti bahwa kerja keras dan pembinaan yang berkelanjutan membuahkan hasil. Kami akan terus mendorong mereka agar UMKM Mimika bisa berdiri sejajar dengan daerah lain,” ujarnya dengan senyum yakin.
Dari lapak-lapak kecil di GOR SP5 itulah, lahir keyakinan baru: bahwa mimpi besar bisa tumbuh dari tangan-tangan sederhana. Di balik setiap produk lokal, ada kisah perjuangan, ada semangat yang tak pernah padam—dan ada seorang Samuel Yogi yang memilih berjalan bersama mereka, bukan di depan, tapi di sisi.