TIMIKA, [LINTASTIMOR.ID] – Di sebuah ruangan yang hangat oleh cahaya lampu Hotel Horison Diana, Jumat (15/8/2025), Bupati Mimika Johannes Rettob berdiri tegak di hadapan barisan putra-putri terbaik daerah. Dengan suara yang penuh keyakinan, ia mengukuhkan Duta Pancasila Paskibraka Indonesia (DPPI) Kabupaten Mimika periode 2025–2029 — sebuah momen yang bukan sekadar seremonial, tetapi peneguhan komitmen kebangsaan di tengah riuh arus globalisasi.
Bagi Bupati Rettob, kehadirannya hari itu adalah sebuah janji. “Ini bukan hanya hadir memenuhi undangan,” ujarnya dengan nada teduh namun mantap. “Ini adalah peneguhan komitmen, deklarasi moral, dan janji suci untuk mengabdikan diri kepada bangsa.
Di pundak kalian, ada harapan untuk terus menyalakan obor Pancasila.”
DPPI, organisasi resmi binaan negara yang menghimpun para Purna Paskibraka, kini memikul misi yang kian berat.
Di tengah pergeseran nilai sosial dan derasnya pengaruh budaya luar, mereka adalah garda depan yang membawa Pancasila ke setiap sudut negeri.
“Keberadaan Duta Pancasila sangat relevan untuk mengingatkan bahwa di tengah perbedaan, Pancasila adalah pedoman hidup yang mempersatukan,” kata Rettob.
“Kalian adalah agen perubahan yang menyemai nilai-nilai luhur di kehidupan bermasyarakat.”
Dalam amanatnya, Rettob merinci tiga kewajiban utama para Duta Pancasila: memegang teguh konsensus berbangsa dan bernegara — Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika; menjadi teladan dalam perilaku sehari-hari; serta membantu Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memasyarakatkan Pancasila melalui pendidikan, penelitian, dan pelatihan.
Tidak berhenti di situ, mereka juga dituntut membina para Purna Paskibraka dan menghidupkan kegiatan yang mengibarkan nilai-nilai kebangsaan. “Menjadi bagian dari DPPI berarti mengemban amanah yang luhur. Perilaku kalian akan menjadi cermin, sikap kalian akan menjadi inspirasi,” tegasnya.
Rettob mendorong inovasi: dari gerakan sosial, edukasi kreatif, hingga pemanfaatan teknologi untuk membumikan Pancasila. “Pancasila adalah kompas moral agar kita tak tersesat di tengah pusaran kepentingan zaman,” katanya, seolah menitipkan pesan jauh melampaui masa jabatan.
Menutup sambutannya, ia mengucapkan selamat kepada para Duta Pancasila yang baru dilantik, sembari mengingatkan akan surat edaran yang mewajibkan pemutaran lagu kebangsaan setiap pukul 10.00 di seluruh Mimika — sebuah langkah sederhana namun kuat untuk menggelorakan semangat persatuan.
Di luar gedung, senja mulai merayap di langit Mimika. Namun bagi para Duta Pancasila yang baru menerima amanah, api di dada mereka justru baru menyala — dan semestinya tak pernah padam.