ATAMBUA |LINTASTIMOR.ID)– Kabupaten Belu kini meneguhkan arah pembangunan lima tahun ke depan dengan menempatkan petani sebagai pusat penggerak ekonomi daerah. Pada momentum peringatan HUT ke-80 RI di Atambua, Minggu (17/8/2025), Bupati Belu Willybrodus Lay, SH menegaskan komitmen pemerintah untuk menjadikan tanaman porang atau maek bako sebagai komoditas unggulan.
“Porang cukup ditanam sekali, bisa dipanen berulang dengan perawatan sederhana. Hasil uji coba bahkan menunjukkan produktivitasnya mencapai Rp50 juta per hektar, lebih tinggi dibandingkan sawit yang hanya Rp25–30 juta per hektar. Karena itu, pemerintah menetapkan porang sebagai komoditas prioritas untuk dikembangkan secara masif,” tegas Bupati Willy Lay.
Visi pembangunan Belu 2025–2030 yang mengusung arah “Belu yang Berkualitas, Mandiri, Harmonis, Demokratis, dan Berbudaya” menitikberatkan pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Pemerintah menargetkan setiap keluarga memiliki lahan produktif minimal dua hektar yang bisa ditanami berbagai komoditas strategis.
Tak hanya sektor pertanian, Bupati Willy juga memaparkan capaian penting lainnya. Di bidang kesehatan, Kabupaten Belu berhasil meraih Universal Health Coverage (UHC) melalui kerja sama dengan BPJS Kesehatan. Hingga Juni 2025, kepesertaan mencapai 200.767 jiwa atau 84,60 persen dari total penduduk.
Pada sektor pendidikan, Pemkab Belu menggandeng berbagai perguruan tinggi ternama seperti Universitas Indonesia, UKSW Salatiga, UNDANA Kupang, ISI Solo, UNITOMO Surabaya, dan Unika Atma Jaya Jakarta. Dari kerja sama itu, 219 mahasiswa asal Belu dari keluarga kurang mampu berhasil memperoleh beasiswa penuh di Universitas Dr. Soetomo Surabaya, 10 mahasiswa diterima di UI, dan 8 mahasiswa lainnya di UKSW.
Belu juga mengukir kebanggaan di tingkat nasional lewat penampilan 20 pelajar SMPN Sadi yang membawakan musik suling bambu di Istana Negara pada upacara HUT ke-80 RI. “Ini kebanggaan tersendiri karena nama Kabupaten Belu kembali berkumandang di tingkat nasional,” ujar Bupati.
Dalam perubahan APBD 2025, Pemkab Belu menyiapkan sejumlah program baru, antara lain alokasi dana kelurahan untuk pemberdayaan ekonomi, program SIM gratis, bantuan biaya transportasi mahasiswa, susu gratis dan makanan tambahan bagi anak PAUD, hingga pengiriman tenaga kerja terampil ke Jepang. Sementara di sektor pariwisata, pemerintah tengah menyiapkan Calendar of Event Kabupaten Belu dengan salah satu agenda andalan Festival Fulan Fehan yang dijadwalkan September 2025.
Bupati Willy Lay menutup sambutannya dengan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu mendukung pembangunan. “Semua rencana besar hanya bisa terlaksana dengan dukungan bersama. Mari kita wujudkan Belu yang berkualitas, mandiri, harmonis, demokratis, dan berbudaya,” pungkasnya.