Scroll untuk baca artikel
Bupati  mimika
Example 728x250
BeritaNasionalPeristiwaPolkamTeknologi

Belu Menyapa Dunia

139
×

Belu Menyapa Dunia

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

ATAMBUA |LINTASTIMOR.ID)-Dari balik tembok Gedung Wanita Betelalenok, semangat pariwisata perbatasan menyeruak. Jumat pagi itu, Atambua bukan sekadar kota tapal batas, tapi wajah baru Indonesia Timur yang siap menatap wisata dunia.

Asisten Deputi Pengembangan Amenitas dan Aksesibilitas Pariwisata Wilayah II Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Dwi Marhen Yono, S.STP, M.Si, hadir dengan misi besar. Tak hanya sebagai pejabat, tetapi juga sebagai Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), ia membawa pesan: Belu punya potensi yang layak disejajarkan dengan destinasi besar lainnya.

Example 300x600

Dalam Workshop Pengembangan Pariwisata Kabupaten Belu, Dwi Marhen mengurai makna penting kolaborasi lintas sektor—antara pemerintah daerah, pelaku usaha, komunitas, hingga masyarakat lokal.

“Pariwisata Belu bukan sekadar panorama alam dan budaya. Ia adalah wajah keramahan perbatasan, cerita tentang Indonesia yang membuka diri pada dunia,”
Dwi Marhen Yono, Plt. Dirut BPOLBF.

Suasana gedung Betelalenok terasa hidup. Diskusi mengalir hangat, ide-ide berputar dari penguatan amenitas hingga strategi aksesibilitas. Peserta workshop—mulai dari pejabat daerah hingga penggiat ekonomi kreatif—menyatu dalam satu semangat: menjadikan Belu lebih terbuka, ramah, dan menawan.

Belu memang tak punya hiruk pikuk kota besar, tapi punya ketulusan yang menular. Dari pantai Atapupu hingga tenun ikat Fini, dari senyum mama-mama pasar hingga tarian Likurai yang menggema, semuanya adalah aset pariwisata yang berharga.

“Kita ingin Belu menjadi destinasi unggulan, bukan hanya karena letaknya di perbatasan, tapi karena jiwa masyarakatnya yang hangat dan autentik,”
Dwi Marhen menegaskan di akhir sesi.

Sore itu, ketika matahari merunduk di ufuk barat Atambua, terasa satu tekad yang menyala di dada para peserta: membangun pariwisata Belu dengan hati, dari tanah perbatasan untuk Indonesia.

Semangat Atambua kian bergelora. Dari ruang Betelalenok, gema optimisme bergulir—mengabarkan pada negeri:
Belu siap menjadi destinasi favorit Indonesia berikutnya.


 

Example 300250