Scroll untuk baca artikel
Bupati  mimika
Example 728x250
BeritaGaya HidupNasionalPeristiwaPolkam

Bantuan Pendidikan 2025: Komitmen Pemda Belu Mengangkat SDM dari Perbatasan

293
×

Bantuan Pendidikan 2025: Komitmen Pemda Belu Mengangkat SDM dari Perbatasan

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

ATAMBUA | LINTASTIMOR.ID – Suara dari Perbatasan untuk Dunia Pendidikan.
Di Kabupaten Belu, Provinsi  Nusa Tenggara Timur, perbatasan RI – Timor Leste, bukan alasan untuk tertinggal.

Tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Belu kembali mengerjakan salah satu tugas pokoknya: memastikan pendidikan tetap menjadi tangga utama bagi anak-anak muda untuk keluar dari belitan keterbatasan.

Example 300x600

Melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat, Bantuan Biaya Pendidikan Tahun 2025 disalurkan bagi mahasiswa berprestasi dan kurang mampu—sebuah program yang berdiri di simpang antara tanggung jawab negara dan mimpi generasi muda.

Program ini merupakan bagian dari 12 Program Prioritas Bupati dan Wakil Bupati Belu 2025–2030. Arah kebijakannya jelas: membangun SDM yang berkualitas dan berdaya saing, selaras dengan visi “Belu yang berkualitas, mandiri, harmonis, demokratis, dan berbudaya.” Di level dasar hukum, kebijakan ini merupakan penjabaran dari kewajiban konstitusi—Pasal 31 UUD 1945—serta ketentuan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang memberi ruang bagi Pemda menyelenggarakan layanan pendidikan demi kesejahteraan warga.

Kabag Kesra Setda Belu, dr. Elen Corputty, menegaskan bahwa program ini bukan sekadar penyaluran bantuan, tetapi jembatan menuju kesempatan yang lebih adil bagi seluruh pelajar Belu.

“Program ini membuka akses pendidikan tinggi yang merata dan mendorong peningkatan kualitas SDM Belu,”
dr. Elen Corputty

Tahun ini, Rp 1.350.000.000 dari APBD Belu dialokasikan. Dari jumlah itu, Rp 970.290.000 telah direalisasikan untuk membantu 56 mahasiswa yang tersebar di 16 perguruan tinggi di Indonesia—mulai dari Undana Kupang hingga ITB STIKOM Bali, dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta hingga kampus-kampus lokal di Atambua. Mereka datang dari 12 kecamatan, masing-masing membawa cerita perjuangan dan harapan.

Di Aula Kantor Bupati Belu, sebuah suara dari mahasiswa penerima bantuan menggema—suara yang mewakili ratusan keluarga yang sedang memperjuangkan masa depan anaknya lewat jalur pendidikan. Januaria Bita Manek, mahasiswa FKIP Matematika Undana Kupang, berdiri dengan penuh syukur.

“Bantuan ini sangat berarti bagi kami untuk melanjutkan pendidikan dan meringankan beban orang tua sekaligus membuka masa depan yang lebih luas,”
Januaria Bita Manek, penerima bantuan

Januaria menambahkan bahwa beasiswa Pemkab Belu telah menjadi penyemangat bagi para mahasiswa untuk terus belajar dan kembali mengabdi.

“Kami merasa diperhatikan dan didukung. Semoga program seperti ini terus berlanjut bagi generasi muda Belu,”
Januaria

Bagi wilayah perbatasan seperti Belu, akses pendidikan seringkali menjadi pertarungan panjang melawan jarak, ekonomi, dan fasilitas. Karena itu, setiap rupiah yang dialirkan pemerintah untuk pendidikan bukan hanya soal beasiswa—tetapi tentang membuka dunia yang lebih luas bagi anak-anak dari pinggir negeri.

Melalui Program Bantuan Pendidikan 2025, Belu mengirim pesan sederhana namun kuat: bahwa masa depan perbatasan tidak ditentukan oleh garis di peta, tetapi oleh kualitas manusianya. Dan hari ini, pemerintah dan warganya sedang menata masa depan itu bersama-sama.

Example 300250