PAPUA |LINTASTIMOR.ID)
Sorak-sorai politik menggema di Timika. Di ruang Musda Partai Golkar Papua Tengah, nama Willem Wandik disebut berulang-ulang—bukan sekadar kader, tapi simbol harapan baru yang mulai disiapkan menuju kursi Gubernur 2029.
Musyawarah Daerah (Musda) II Partai Golkar Papua Tengah, Jumat (7/11/2025), berubah menjadi panggung politik yang penuh gairah. Dari podium, Bahlil Lahadalia berdiri tegak, suaranya lantang dan terukur. Ia bukan sekadar Ketua Umum DPP Partai Golkar, tapi juga sosok strategis yang kini memegang kendali sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Dan di tengah pidatonya, sebuah kalimat terlontar—menjadi sinyal politik yang mengguncang ruang:
“Pemilu mendatang, kita targetkan kursi Gubernur. Dari apa yang kita lihat dan dengar, arahnya sudah jelas ke sana!”
— Bahlil Lahadalia, Ketua Umum DPP Partai Golkar.
Kata “arah” itu mengandung makna yang tak butuh banyak tafsir. Semua mata seolah otomatis tertuju pada satu nama: Willem Wandik. Sosok politisi muda yang dikenal rendah hati, pekerja lapangan, dan punya rekam jejak kuat di tanah pegunungan.
Dalam suasana Musda yang penuh sorak dan semangat, Bahlil menegaskan kedekatan personalnya dengan Willem. Sebuah hubungan lama yang kini menemukan momentum politik baru.
“Saya akan terus mendukung Willem karena kami memiliki kedekatan personal sebagai teman sekolah. Kekompakan adalah kunci!”
— ujar Bahlil dengan senyum yang menegaskan loyalitas.
Dukungan itu bukan sekadar simbolik. Delapan DPD II dari seluruh kabupaten di Papua Tengah kompak berdiri menyatakan dukungan penuh. Di ruangan itu, deklarasi seolah menjadi kesepakatan tanpa perlu tanda tangan: Willem adalah pilihan bersama.
Beberapa tokoh lokal bahkan tak ragu memberi penegasan terbuka.
“Saya akan mendukungmu. Potensi suara yang kamu miliki sangat besar, hanya perlu strategi yang lebih baik,”
— ujar salah satu tokoh senior yang hadir, menatap Willem dengan nada yakin.
Di sudut lain, Syahmud Basri Ngabalin, pengurus DPD Golkar Papua Tengah, menyatakan komitmennya untuk mengawal langkah besar ini. Menurutnya, Pilgub 2029 akan menjadi momentum untuk membuktikan soliditas partai di wilayah muda ini.
Musda kali ini tak sekadar ajang konsolidasi struktur partai, tapi juga peta jalan politik menuju 2029. Dukungan, simbol, dan kata-kata Bahlil menyatu dalam satu garis lurus: Golkar Papua Tengah bersiap menatap pemilihan dengan calon tunggal yang disepakati hati.
Malam di Timika terasa lebih hangat dari biasanya. Di balik tepuk tangan dan cahaya kamera, satu arah kini mulai terbuka. Willem Wandik, dengan dukungan penuh dari partainya dan restu dari sahabat lamanya, melangkah ke babak baru politik Papua Tengah.
Arah sudah jelas. Tinggal waktu yang menulis sejarahnya.
















