MINAHASA UTARA| LINTASTIMOR.ID| – Kepulan asap hitam dan kobaran api di atas geladak kapal KM Gregorius Barcelona V, pada Minggu, 20 Juli 2025, bukan sekadar bencana transportasi laut.
Di tengah kekacauan itu, terpampang kisah keberanian, solidaritas, dan harapan dari ratusan jiwa yang terombang-ambing di lautan Talise—sebuah momen yang akan dikenang jauh setelah api padam dan kapal dingin kembali ke pelabuhan.
Cahaya di Ujung Asap
Gelombang udara panas dari kobaran api merambat di atas badan kapal, seolah menantang malam di lautan lepas. Di antara keresahan, kekuatan manusia bersinar paling terang.
Pelampung oranye bagai lentera harapan yang tetap tegak di permukaan air, menandakan bahwa rasa solidaritas dan tanggung jawab tidak pernah tenggelam.
Karena dalam krisis, dua hal diuji: nyawa dan hati. Di Km Gregorius Barcelona V, hati seluruh penumpang, awak kapal, SAR, dan warga talise menyatu—saling mendukung dan menjaga satu sama lain, membentuk pelita kecil yang mampu menaklukkan malam tergelap.
